Hidayatullah.com—Al Mishry Al Yaum Ahad (30/10/2011) melaporkan, dokter dari rumah sakit di mana Essam Atta meninggal dunia menyatakan bahwa pemuda 23 tahun itu wafat karena diracun, tapi berdasarkan hasil penyelidikan resmi, tidak ada tanda-tanda bekas penyiksaan pada tubuhnya.
Kematian Atta –salah seorang aktivis demonstran yang dijebloskan ke penjara Tora– pada hari Kamis lalu (27/10/2011), menimbulkan kemarahan setelah LSM pemantaun HAM Nadeem Centre for the Rehabilitation of Victims of Violence and Torture mengatakan bahwa ia disiksa oleh para penjaga di dalam penjara.
Para aktivis menuding pemerintahan sementara militer Mesir melakukan tindakan yang sama seperti rezim Husni Mubarak.
Jaksa penuntut memanggil tiga dokter dari Pusat Keracunan di Rumah Sakit Universita Manyal , yang mengatakan bahwa saat melakukan otopsi terhadap mayat Atta, mereka tidak menemukan bekas luka yang nyata yang menunjukkan ia disiksa.
Namun, para dokter itu mengkonfirmasi kepada jaksa bahwa Atta telah diracun.
Ayah Atta menuding para sipir penjara membunuh anaknya. Keluarga penghuni penjara lainnya menceritakan kepadanya bahwa para penjaga menyiksa putranya di dalam penjara.*