Hidayatullah.com—Ketua Asosiasi Komunitas Rohingya-Malaysia cabang Kedah (RSM) meminta bantuan internasional untuk menyelamatkan sekitar 500 pengungsi etnis itu yang masih terjebak di perairan Myanmar.
Ketua RSM, Yusof Ali mengatakan, parang pengungsi itu adalah mereka sedang melarikan diri ke Bangladesh disebabkan kezaliman pemerintah Myanmar.
“Mereka sudah tiba di Bangladesh namun pemerintah Bangladesh melarang mereka turun dan terpaksa kembali ke Myanmar namun diblokir pula oleh pemerintah Myanmar.
“Pengungsi termasuk termasuk bayi, anak-anak dan wanita tidak memiliki pasokan makanan memadai dan hingga kini kami tidak mengetahui nasib mereka. Apakah masih hidup atau sebaliknya dan sebab itu saya memohon bantuan internasional untuk melihat hal ini segera, “katanya kepada Kantor Berita Bernama, Malaysia hari Rabu (14/12/2016).
Menurut Yusof, jika mereka tidak diselamatkan dalam minggu ini, mereka akan mati kelaparan dan kedinginan di perairan Myanmar, katanya.
Sebelumnya, 17 November 2016 lalu, 500 pengungsi Rohingya turut menerima nasib yang sama ketika perahu yang mereka tumpangi tidak diizinkan turun di perairan Bangladesh dan Myanmar setelah melarikan diri.
Mereka ditemukan selamat 12 hari kemudian setelah diselamatkan warga desa di Bangladesh dan kemudian ditempatkan di kamp pengungsi negara itu.
Yusof mengklaim, pihak militer dan polisi Myanmar juga memaksa penduduk etnis Muslim Rohingya pindah agama jika ingin keamanan mereka terjamin.
“Kami dipaksa keluar dari Islam, tetapi saya bersyukur karena kebanyakan yang mati dibunuh dan disiksa itu mati dalam Islam,” katanya.*