Hidayatullah.com—Pemerintah Turki dilaporkan sedang melakukan negosiasi dengan Rusia untuk mengevakuasi warga sipil dan anggota kelompok pembebasan Suriah yang sedang dikepung.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin tengah membahas melakukan upaya bersama memulai evakuasi warga sipil dan pasukan oposisi dari Aleppo Timur sesegera mungkin. Putin dan Erdogan menekankan perlunya mencegah pelanggaran kesepakatan gencatan senjata pada Selasa.
Menurut seorang pejabat Turki yang tidak mau disebut namanya, sampai saat ini kedua negara tersebut belum mencapai titi temu.
“Upaya masih dilakukan untuk membuka koridor bagi para kelompok pembebasan dan warga sipil di Aleppo, dan mengevakuasi mereka dari wilayah tersebut. Belum ada kesepakatan tentang masalah ini,” kata pejabat itu dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters pada Selasa (13/12/2016).
“Para pejabat Turki dan Rusia diharapkan untuk bertemu di Turki besok dan mengevaluasi situasi. Pertemuan akan menempatkan isu membuka koridor, serta gencatan senjata, di atas meja,” sambungnya.
Pejabat itu juga mengatakan, Turki bersama dengan Amerika Serikat, Iran, Uni Eropa dan negara-negara Teluk terus berusaha untuk membantu evakuasi para kelompok pembebasan, atau yang disebut juga oposisi moderat dari Aleppo timur.
Rencana evakuasi pada Rabu di sejumlah lokasi yang diduduki kelompok pembebasan Aleppo, terancam gagal karena munculnya serangan-serangan udara baru yang menghantam kota tersebut. Sementara Iran, merupakan salah satu pendukung setiap Rezim Bashar al-Assad, memasukkan kesepakatan baru.
Menurut sumber dari kalangan kelompok pembebasan serta Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Iran menginginkan pemindahan para korban luka dari dari dua desa yang dikuasai para kelompok pembebasan, dilakukan secara serentak. Namun keinginan tersebut belum terealisasi.
Para kelompok pembebasan membombardir dua desa berpenduduk mayoritas kaum Syiah, yaitu Foua dan Kefraya, di provinsi Idlib -sebelah barat Aleppo. Gempuran senjata tersebut, menurut kelompok pemantau yang berpusat di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), menewaskan sejumlah orang.
Hingga kini belum ada petunjuk terkini soal kapan evakuasi akan berlangsung, namun sebuah stasiun televisi pendukung oposisi mengatakan pemindahan bisa tertunda hingga Kamis.
Turki Siap Terima Pengungsi
Aleppo timur sendiri saat ini diketahui sudah sepenuhnya berada di bawah kendali pasukan pro Bashar al Assad dan milisi Syiah. Aleppo timur berhasil direbut setelah kelompok oposisi dan pembebasan Suriah memutuskan mundur dari basis terakhir mereka di kota terbesar di Suriah tersebut.
Sebagaimana diketahui, Turki merupakan negara paling dekat jaraknya dengan Kota Aleppo, sekitar 25 KM.
Akun twitter Sahabat Suriah melaporkan, seorang dokter di Aleppo, Dr Hamza Al-Khatib mengatakan, ada 125 orang luka sedang dievakuasi hari ini dari Aleppo.
20 bus datang untuk evakuasi warga Aleppo ke perkampungan lain. Masih ada ribuan keluarga menunggu evakuasi diperkirakan memakan waktu beberapa hari. Semenatara kondisi cuaca di Aleppo minus 3 Celcius. Warga bisa menggigil membeku meski di bawah selimut.
Dikabarkan konvoi kemanusiaan dari IHH untuk Aleppo yang berjalan dari Istanbul Turki sudah sampai di Ankara. Ratusan mobil ikut masuk barisan konvoi kemanusiaan ini.
Laporan DailySabah, milisi Syiah dukungan Bashar al Asaad ikut menembaki konvoi evakuasi warga Aleppo timur menyebabkan dua orang mengalami cedera satu lagi tewas.
Akibatnya konvoi evakuasi dari Aleppo dihentikan menunggu jaminan keamanan.
Jubir Presiden Turki Ibrahim Kalin mengatakan, pihaknya siap menampung warga Aleppo yang dievakuasi ke Idlib atau Turki. “Kami siap menampung warga Aleppo yang dievakuasi ke Idlib atau Turki,” kutip DailySabah.*