Hidayatullah.com–Kejadian menarik terjadi di Aljazair, di mana Gurun Sahara telah diselimuti dengan salju Senin siang. Pasir berwarna merah di gurun Sahara di Kota Ain Sefra akhirnya berubah menjadi putih setelah diselimuti salju.
Seorang fotografer amatir, Karim Bouchetata berhasil merekam pemandangan menakjubkan Senin siang (19/12/2016) tersebut.
Sebelumnya, badai salju melanda kota itu selama setengah jam. Pemandangan bersalju itu hanya bertahan selama sehari di kota tersebut yang terletak sekitar 1.000 meter dari permukaan laut dan dikelilingi pegunungan Atlas.
Gurun Sahara yang meliputi utara Afrika telah melalui berbagai perubahan suhu dan kelembaban sejak beberapa ratus tahun lalu.
Gurun itu adalah antara daerah paling panas dan kering di dunia pada hari ini meskipun diharapkan diselaputi kehijauan selama 15.000 tahun mendatang.
Suhu biasa di Ain Sefra pada tahun lalu adalah 20 derajat celcius namun Barbara yang diprediksi melanda pada Jumat dan Sabtu ini diharapkan membawa angin kencang dan hujan. Artinya, Gurun Sahara yang biasanya mempunyai temperatur 30 derajat celcius telah memiliki salju dibandingkan Inggris tahun ini.
Sebagaimana diketahui, Ain Sefra adalah Pintu Gerbang menuju gurun, terakhir kali melihat keajaiban ini 18 Februari 1979 alias sudah hampir 37 tahun baru muncul.
Kali ini salju bertahan selama sehari sebelum akhirnya meleleh.
“Semua orang tercengang ketika melihat salju turun di gurun. Ini sangat jarang terjadi. Ini terlihat sangat luar biasa saat salju jatuh ke pasir dan menjadikan set foto yang bagus.
“Salju tersebut bertahan selama sehari dan sekarang telah meleleh,” ujarnya.*