Hidayatullah.com–Presiden Afghanistan Hamid Karzai menyatakan pemerintahnya tidak akan lagi melakukan pembicaraan damai dengan Taliban. Kematian ketua Dewan Tinggi Perdamaian, Burhanuddin Rabbani, membuat dirinya yakin untuk fokus berdialog dengan Pakistan.
Mantan presiden Afghanistan itu tewas akibat ledakan bom bunuh diri, dan pelakunya mengaku merupakan utusan perdamaian Taliban.
Karzai mengatakan tidak mungkin untuk menemukan pemimpin Taliban, Mullah Omar.
“Dimana dia? kami tidak dapat mengetahui Dewan Taliban. Dimanakah itu?” kata dia.
“Seorang pengirim pesan datang sebagai anggota Dewan Taliban dan membunuh, dan mereka tidak mengkonfirmasi atau menolak (bertanggung jawab) atas peristiwa itu. Oleh karena itu, kami tidak dapat berbicara dengan orang lain kecuali Pakistan,” kata Karzai, seperti dkutip BBC (01/10/2011)
“Siapa pihak lain dalam proses perdamaian? saya tidak memiliki jawaban lain tetapi mengatakan Pakistan merupakan pihak lain dalam pembicaraan damai dengan kami.”
Sebuah pernyataan disampaikan oleh dewan nasional pelajar yang mengapresiasi upaya Rabbani untuk membawa perdamaian di negaranya, dan mengecam pembunuhannya.
Pekan lalu, militer AS menuduh agen mata-mata Pakistan membantu jaringan militan Haqqani dalam sebuah serangan di Kabul. Washington menginginkan Islamabad putus hubungan dengan jaringan kelompok Haqqani, yang disebut analis merupakan bentuk campur tangan terhadap urusan dalam negeri Pakistan.
Pakistan membantah memberikan dukungan kepada kelompok Haqqani. Menteri Luar Negeri Pakistan merespon dengan memberikan peringatan bahwa AS dapat kehilangan Pakistan sebagai sekutunya jika terus menuduh Islamabad mendukung kelompok militan.*