Hidayatullah.com–Masyarakat Islam tidak seharusnya bertanjungjawab atas serangan-serangan teror yang terjadi. Karena serangan-serangan mengatasnamakan Islam justru bertentangan dengan ajaran itu sendiri.
Demikian pandangan Profesor Dr Jonathan Brown dari Amerika Serikat yang juga Direktur Alwaleed bin Talal Centre for Muslim Christian Understanding.
Pernyataan Brown disampaikan saat berada di Singapura dalam sebuah acara ceramah ilmiah tentang Islam dalam masyarakat multi agama yang diselenggarakan oleh Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS), lembaga keagamaan setingkat MUI.
Dalam sebuah media lokal, Rabu, (26/07/2017), Profesor Brown memberikan pandangannya tentang masyarakat Islam sebagai kelompok minoritas di Amerika Serikat (AS) serta Islamophobia yang melanda Amerika sekarang.
Menurutnya, sejak 2010, masyarakat Islam di Amerika sudah menjadi simbol kebencian di kalangan kelompok konservatif Amerika dan mereka yang tinggal di daerah pedalaman. Ini juga menyulitkan masyarakat Islam di Amerika.
Namun demikian, Profesor Brown menegaskan bahwa ini tidak berarti masyarakat Islam harus menyisihkan identitas mereka sebagai seorang Muslim semata-mata karena ingin diterima oleh masyarakat lain.
Ini termasuk dipertanggungjawabkan atas segala serangan teroris yang terjadi.
“Menjadi seorang warga Amerika tidak berarti mengenakan sejenis pakaian atau minat kepada sejenis musik. Dan juga orang Amerika kulit putih tidak berbagi apa yang orang lain anggap sebagai budaya rakyat Amerika yang biasa dan tidak ada orang mengganggu mereka. Saya tidak perlu mengutuk hal-hal yang semua orang tahu adalah desakk untuk meyakinkan seseorang bahwa saya normal, “katanya.
Profesor Brown sebaliknya berharap masyarakat non Muslim menerima masyarakat Islam dengan seadanya dan tidak mencap Islam berdasarkan apa yang dilakukan oleh segelintir yang terpengaruh dengan kekerasan atau terorisme.
“Kita tidak mengadili setiap kelompok karena tindakan sejumlah kecil mereka dalam kelompok itu. Tetapi umat Islam diadili sebegitu. Dan saya harap masyarakat di luar sana agar menerima umat Islam seperti kelompok-kelompok lain. Terima mereka seadanya bukan apa yang dilakukan segelintir mereka. Biar mereka bentuk agama mereka sendiri. Jangan bilang mereka apa makna agama mereka,” kutip laman MediaCorp.*