Hidayatullah.com—Beberapa tahun terakhir konsumsi tembakau di kalangan pemuda di Jerman cenderung menurun, tetapi ganja semakin populer.
Hal itu disampaikan oleh politisi konservatif Marlene Motler di parlemen, hari Jumat (18/8/2017), ketika menyampaikan laporan tahunan.
Motler, teman satu partai Kanselir Angela Merkel di Uni Demokrat Kristen (CDU), memaparkan bahwa konsumsi tembakau di kalangan orang-orang muda dewasa Jerman saat ini hanya sepertiga dibanding 15 tahun lalu dan jumlah penenggak minuman beralkohol hanya setengahnya. Pada saat yang sama, ganja alias mariyuana semakin populer. Diperkirakan terdapat sekitar 3,1 juta pengguna ganja dewasa di Jerman.
Pihak berwenang mengatakan 7 persen orang Jerman berusia antara 12 dan 17 tahun mengkonsumsi ganja sedikitnya satu kali pada tahun 2015. Persentasenya mencapai 15 persen di kalangan usia 18-25 tahun.
“Hal ini semakin bermasalah, karena zat aktif di dalamnya sekarang lima kali lebih tinggi dibanding 30 tahun lalu,” kata Motler seperti dilansir Deutsche Welle.
Lebih lanjut Motler mengatakan bahwa menghisap ganja di usia dini meningkatkan resiko gangguan mental di usia lanjut. Dampaknya antara lain berkurangnya daya konsentrasi, yang mana hal ini sangat merugikan pelajar. Tidak hanya itu, mariyuana dapat menyebabkan menurunnya kemampuan kognitif seseorang, mudah gelisah, serta kerusakan jantung dan paru-paru.
Setidaknya kurun empat tahun terakhir jumlah kematian berkaitan dengan penggunaan narkoba bertambah di Jerman. Pada tahun 2016, 1.333 orang meninggal dunia akibat mengkonsumsi heroin, kokain atau crack cocain (produk sampingan yang dihasilkan dari produksi kokain murni), naik 9 persen dari tahun sebelumnya.*