Hidayatullah.com—Penjajah Israel telah menyelesaikan kesepakatan untuk membeli 17 pesawat tempur siluman sebagai tambahan 33 pesawat jet berteknologi tinggi yang telah dipesan, kementrian pertahanan mengatakan pada Minggu lapor Anadolu Agency pada Senin 28 Agustus 2017.
Israel telah menerima lima dari pesawat jet tersebut, yang dibuat oleh Lockheed Martin dan merupakan pesawat tempur jet paling mahal dalam sejarah, dimulai pada Desember.
Tujuan dari pembelian itu ialah agar Israel dapat mempertahankan superioritas militer mereka di Timur Tengah, khususnya terkait musuh bebuyutannya Iran dan sistem anti-pesawat S-300 yang dikirim ke Iran oleh Rusia.
Negara zionis itu sebelumnya telah mengumumkan keinginannya untuk membeli lagi 17 pesawat, membuat jumlahnya menjadi 50.
“F-35 akan menjadi elemen utama dalam menjaga pertahanan Israel baik di dekat perbatasan maupun jauh dari perbatasan,” Menteri Pertahanan Avigdor Liebermen mengatakan.
Harga 17 pesawat F-35 itu akan kurang dari $100 juta tiap buahnya, kementrian mengatakan, sebuah pengurangan signifikan dari 33 pesawat sebelumnya.
Sebelumnya Israel membeli 33 pesawat F-35 dengan harga $110 juta tiap buahnya. Harga jet-jet itu telah dengan tajam dikritik, termasuk oleh Presiden AS Donald Trump.
Jet Israel itu akan beroperasional pertama kali pada tahun ini.
Sementara negara-negara lain telah memesan pesawat itu, Israel – yang menerima lebih dari $3 miliar tiap tahunnya dari dana bantuan pertahanan AS – mengatakan akan menjadi pihak pertama di luar Amerika Serikat yang mengoperasionalkan satu squadron F-35.
Pesawat jet itu memiliki fitur utama yaitu kemampuan siluman berteknologi tinggi untuk membantu pilot menghindari sistem rudal canggih.
Jet dengan pilot tunggal itu dapat membawa serangkaian senjata dan terbang dengan kecepatan supersonik Mach 1.6, atau sekitar 1.200 mil per jam (1.900 kilometer per jam).
Helm pilot, yang berharga sekitar $400.000 tiap buahnya, termasuk sistem operasinya sendiri, dengan data yang muncul dan dapat dibagikan dimanapun.
Pengelihatan malam dan thermal, serta pengelihatan 360 derajat dapat dilakukan dengan bantuan kamera-kamera yang terpasang di pesawat.*