Hidayatullah.com–Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Turki menyentuh angkat 5,1 persen di kuartal kedua tahun 2017, sedikit melebihi 5 persen tingkat pertumbuhan pada kuartal pertama, demikian Institut Statistik Turki (TurkStat) mengumumkan hari Senin.
Pada kuartal kedua mencakup periode April-Juni, PDB meningkat dari 16,3 persen dan mencapai 734,2 miliar lira Turki ($215,3 miliar) pada harga saat ini. Nilai total yang ditambahkan meningkat 4,7 persen di sektor pertanian, 6,3 persen di sektor industri, 6,8 persen di sektor pembangunan dan 5,7 persen di sektor pelayanan (perdagangan grosir dan eceran, transportasi, penyimpanan, akomodasi dan pelayanan makanan) dibanding dengan kuartal yang sama pada tahun lalu dalam indeks volume terkait.
Data pertumbuhan yang kuat mendorong lira Turki ke level tertinggi baru terhadap dollar AS tahun ini di tengah pemulihannya pada beberapa minggu terakhir. Kurs dollar/lira jatuh pada 3.396 pada sekitar jam 11 pagi waktu setempat (0800GMT) Senin, turun dari 3.4080 pada penutupan Jumat.
Sejak awal September, kurs telah turun sekitar 1,86 persen. Rata-rata satu dollar bernilai 3,51 lira pada bulan lalu, sementara rata-rata selama delapan bulan pertama 3,61.
Kurs dollar/lira mengalami fluktuasi tajam setelah upaya kudeta 15 Juli lalu dan menanjak hingga tingkat bersejarah – sekitar 3,94 lira – pada pertengahan Januari.
Selain itu TurkStat juga merevisi data pertumbuhannya terkait semua kuartal 2015 dan 2016 serta kuartal pertama 2017. Tingkat pertumbuhan 4,5 pada kuartal pertama tahun 2016 yang direvisi naik hingga 4,8 persen, sedangkan tingkat pertumbuhan kuartal kedua 5,3 persen yang direvisi turun menjadi 4,9 persen. Tingkat penyusutan 1,3 persen yang direvisi meningkat ke 0,8 persen dan tingkat pertumbuhan 3,5 persen di kuartal keempat yang direvisi meningkat ke 4,2 persen.
Tingkat pertumbuhan keseluruhan untuk tahun 2016 direvisi 3,2 persen dari yang sebelumnya 2,9 persen.
Tingkat pertumbuhan 5 persen pada kuartal pertama juga direvisi naik menjadi 5,2 persen.
Baca: Peradaban Turki dan Kemandirian Industri dan Teknologi
Menguraikan hasil dari data pertumbuhan, Mehmet Şimşek, wakil perdana menteri yang bertanggungjawab atas ekonomi, mengatakan bahwa melalui permintaan kuat di Eropa dan negara-negara pengekspor komoditas dan peningkatan di pendapatan pariwisata membantu meningkatkan eksport barang dan pelayanan hingga 10,5 persen di kuartal kedua. TurkStat mengumumkan bahwa import barang dan pelayanan juga meningkat 2,3 persen di periode yang sama.
Permintaan domestik menyumbang 3,2 presentase poin sementara permintaan bersih luar negeri menyumbang 1,8 presentase poin, Şimşek mencatat.
“Sebuah kecenderungan positif yang signifikan telah diamati di pasar finansial dengan pengurangan yang tidak pasti setelah referendum 16 April,” kata Simsek.
Dana Penjamin Kredit (CGF), yang sumber dan aktivitasnya telah ditingkatkan oleh pemerintah, mendukung pertumbuhan ekonomi melalui kredit komersial di kuartal kedua tahun ini.
“Indikator utama kuartal ketiga menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Turki terus berlanjut,” kata Şimşek.
Şimşek menggarisbawahi bahwa pertumbuhan ekonomi yang kuat tidaklah cukup dengan sendirinya, meskipun hal itu positif. “Inklusivitas pertumbuhan merupakan prioritas utama kami,” dia menambahkan.
Şimşek berpendapat bahwa pertumbuhan Turki rata-rata sebesar 5,7 persen dalam 15 tahun terakhir didukung oleh dasar ekonomi yang solid. “Kami akan secara meyakinkan mewujudkan agenda reformasi komprehensif kami dalam periode yang akan datang untuk meningkatkan kinerja ini dan mempercepat transformasi struktural ekonomi kami,” dia mengatakan, menambahkan bahwa Turki ingin mencapai tingkat pendapat tinggi dengan bantuan reformasi struktural di dalam masa di mana ketidakpastian politik dihapus.
Baca: Bagaimana Erdogan Membangun Turki dan Menumbangkan Sekularisme (1)
Menteri Ekonomi Nihat Zeybekci mengatakan bahwa tingkat pertumbuhan kuartal ketiga akan menyentuh 7 persen melalui indikator dan analisa utama.
“Sebagai pemerintahan, kami berfokus pada produksi, investasi dan ekspor setelah April dengan stabilitas politik yang diperkuat,” Zeybekci mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Dia mencatat bahwa performa Turki lebih baik dari pada negara-negara UE yang menunjukkan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 2,4 persen. Perkonomian zona Eropa telah menunjukkan pertumbuhan 2,3 persen dan negara OECD 2,4 persen, kata dia.
Angka pertumbuhan baru Turki tidak seperti perkiraan institusi internasional termasuk IMF (2,5 persen), Bank Dunia (3,5 persen) dan Organisasi untuk Kerja sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) (3,5 persen).
Menteri Keuangan Naci Ağbal mengatakan bahwa tingkat pertumbuhan di kuartal ketiga akan dipercepat melalui pertumbuhan pendapatan pariwisata, ekspor yang lebih tinggi dan efek dasarnya.
Baca: Bagaimana Erdogan Membangun Turki dan Menumbangkan Sekularisme (2)
Pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi keseluruhan pada 2017 sebesar 4,4 persen di Program Ekonomi Jangka Menengah. Perdana Menteri Binali Yıldırım mengatakan pada akhir minggu ini bahwa target tersebut kemungkinan dapat terlampaui.
“Target akhir-tahun kita 4,4 persen dan kita akan mengakhiri (tahun ini) dengan lebih dari lima persen. Apakah artinya itu? Itu merupakan pertumbuhan tertinggi di negara-negara Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD),” katanya.
Kalender produk domestik bruto yang disesuaikan pada kuartal kedua 2017 meningkat hingga 6,5 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya.
Produk domestik bruto musiman dan kalender meningkat sebesar 2,1 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Belanja konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 3,2 persen, pembelanjaan konsumsi final pemerintah berkurang sekitar 4,3 persen dan pembentukan modal tetap bruto meningkat sebesar 9,5 persen di kuartal kedua 2017.*