Hidayatullah.com—Suriah sudah mengirimkan 49 persen material mentah yang digunakan untuk membuat gas beracun dan gas syaraf untuk dimusnahkan di luar negeri. Demikian kata Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW).
OPCW dalam laporannya ke Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, total persentase bahan kimia yang sudah dipindahkan atau sudah dimusnahkan di dalam negeri mencapai 53,6 persen.
Laporan itu, yang diterima Associated Press pada hari Rabu (25/3/2014), menyebutkan bahwa Suriah berjanji akan menyingkirkan semua senjata kimia yang dimilikinya sebelum 13 April 2014, kecuali di area-area yang “sekarang tidak bisa dimasuki” batas akhirnya adalah 27 April.
Rezim Damaskus setuju untuk menghancurkan semua fasilitas senjata kimianya dan menyerahkan 1.300 metrik ton zat beracun kepada misi gabungan PBB/OPCW sebelum pertengahan tahun ini, sebagai bagian dari negosiasi dengan Amerika Serikat dan Rusia guna menghindari serangan militer Amerika Serikat dan sekutunya.
Bahan-bahan kimia paling berbahaya, termasuk gas mustard (gas sulfur) dan material mentah untuk membuat gas sarin perusak syaraf, dimuat ke sebuah kapal Denmark dan beberapa kapal kargo Norwegia di pelabuhan Latakia dan akan dipindahkan ke sebuah kapal Amerika Serikat, MV Cape Ray, di pelabuhan Giaoia Tauro di Italia. Cape Ray dilengkapi dengan dua mesin yang akan membuat zat-zat kimia itu tidak lagi berbahaya.
Pemerintah Damaskus sebelumnya tidak dapat memenuhi tengat waktu 31 Desember 2013 untuk mengeluarkan semua bahan kimia berbahaya dati tempat penimbunannya dan tengat waktu 5 Februari 2014 untuk menyerahkan semua cadangan senjata kimianya.
Rezim Bashar Al-Assad berulang kali menuding alasan keamanan sebagai penyebab keterlambatannya.*