Hidayatullah.com – Indonesia Humanitarian Alliance (IHA) yang terdiri dari Dompet Dhuafa, PKPU dan Rumah Zakat menyampaikan, terdapat 150 bayi pengungsi Rohingya yang lahir setiap bulannya di camp pengungsian dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.
Pimpinan delegasi IHA dari Dompet Dhuafa, Benny mengatakan, 150 bayi tersebut lahir dalam kondisi yang memprihatinkan di kamp pengungsian berupa tenda darurat atau di shelter di pinggiran hutan. Ia meyakini, jumlah itu akan terus bertambah besar.
“Bentuk perhatian kita terhadap para pengungsi mesti dibangun melalui program jangka panjang,” ujarnya dalam keterangan yang diterima hidayatullah.com, Rabu (20/09/2017). Benny sendiri saat ini berada camp pengungsian Cox’s Bazar Bangladesh.
Baca: 1100 Anak Rohingya Kehilangan Orang Tua, Puluhan Pengungsi lainnya Mati lemas
Ia menjelaskan, perlunya strategi pengadaan klinik kesehatan darurat di wilayah terdekat kamp pengungsi menjadi langkah primer untuk dilakukan guna menanggulangi permasalahan medis pengungsi Rohingya. Termasuk upaya memberikan dukungan ketersediaan air bersih, sanitasi maupun shelter tambahan.
Benny menambahkan, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan KBRI Bangladesh serta Asosiasi Dokter Bangladesh untuk melakukan persiapan aksi pelayanan medis bersama dengan tim medis lokal.
“Upaya ini dikawal langsung Muhammadiyah Disaster Management Center,” ungkapnya.
Baca: Kesaksian Wartawan BBC Melihat Desa-desa yang Dibakar di Rakhine
Benny mengatakan, dalam hal ini IHA telah menyusun rencana kerja yang terukur.
“Menjalin ukhuwah dan memastikan adanya rencana bantuan dan perlindungan yang lebih terarah dan terjaga adalah salah satu value gerakan yang mesti dijaga dalam setiap aksi respon darurat yang IHA lakukan,” tandasnya.*