Hidayatullah.com–Duta Besar Arab Saudi untuk Yaman, Muhammad Al-Jabir, telah mendesak Yaman untuk membuka dialog dengan Utusan Khusus PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed.
Al-Jabir mengatakan kepada surat kabar Al Hayat seperti dikutip Arab News, Ahad (29/10/2017), bahwa Arab Saudi menganggap ini sebagai cara terbaik untuk mengatasi krisis yang sedang berlangsung.
“Tujuan kami sekarang adalah untuk mempromosikan solusi politik, dan mendorong pihak Yaman untuk terlibat dengan utusan internasional, untuk kembali ke meja perundingan,” katanya.
Baca: Pemimpin Senior Milisi Syiah Houthi Yaman dan Milisi Hizbullah Tewas
Dia menambahkan bahwa utusan PBB “perlu terlebih dahulu duduk bersama pihak Yaman untuk membahas semua gagasan, dan kemudian mengajukan proposalnya.”
Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini di halaman Facebook-nya, Ahmed menyatakan, “Kami saat ini mempertimbangkan langkah-langkah yang dapat diambil masing-masing pihak untuk memulihkan kepercayaan dan melangkah maju menuju penyelesaian yang masuk akal.”
Dia menjelaskan bahwa langkah-langkah ini didasarkan pada tiga pilar: “Penghentian permusuhan, menerapkan langkah-langkah membangun kepercayaan khusus yang akan mengurangi penderitaan rakyat, dan kembali ke meja perundingan dengan tujuan mencapai kesepakatan damai yang komprehensif.”
Baca: Rudal Pemberontak Syiah Houthi yang Ditembakkan ke Saudi Nyasar ke Sekolah
Ahmed menekankan bahwa konflik di Yaman pada dasarnya adalah sebuah konflik politik “sehingga hanya dapat diselesaikan melalui negosiasi politik,” dan mengatakan bahwa sekarang dia mengintensifkan upaya untuk kembali ke perundingan serius antara semua pihak.
Namun, gerilyawan Syiah Houthi Yaman telah mengecam upaya utusan PBB tersebut.
Juru bicara milisi pemberontak Syiah al Houthi Mohammad Abdul Salam menyebut proposal dan upaya utusan PBB memaksa mereka sebagai “agresif.”
Salam terutama kecewa dengan kegagalan PBB untuk membuka kembali bandara Sanaa dan meredakan apa yang dia sebut sebagai “blokade ekonomi dan kemanusiaan” Yaman.*/Abd Mustofa