Hidayatullah.com–Dalam laporannya yang disiarkan semalam, lembaga HAM internasioanal ini turut mengecam kekerasan pasukan AS terhadap warga umum serta tahanan dalam serangan ke Iraq.
“Melihat keadaan di Iraq… tidak menunjukkan pesan adanya pihak berkuasa menghormati hak rakyat Iraq,” kata juru bicara lembaga itu, Judit Arenas Licea.
Menurut Judit, yang baru saja selesai menemui penduduk Iraq mengatakan, Amnesty terkejut melihat perbedaan warga Iraq saat masih diperlakukan Saddam dengan saat masuknya pasukan AS di negera itu.
“Penduduk takut untuk berjalan keluar karena bimbang ditahan atau justru hilang,” katanya. Judit menambahkan kesimpulan menunjukkan perlakuan AS mengingatkan rakyat Iraq kepada pengalaman ketika di bawah Saddam.
”Keadaan yang sama berulang kembali. Anda boleh melihat kumpulan penduduk di luar penjara Abu Gharib yang mencari keluarganya,” katanya merujuk pusat tahanan di mana banyak orang telah dikabarkan hilang selepas ditahan pemerintahan Saddam.
Laporan Amnesty itu menyimpulkan keadaan Iraq sejak 24 April lalu, dua minggu selepas Baghdad jatuh ke tangan AS.
Ia juga turut menyiarkan laporan adanya tembakan olah pasukan AS terhadap penduduk di kota Fallujah, sebelah barat kota Baghdad dan Mosul yang ditemukan fakta banyak pembunuhan yang dilakukan pasukan AS terhadap pengunjuk rasa.
Amnesty International menerima laporan mengenai mereka yang mati dalam tahanan mungkin disebabkan terjadinya kekerasan,” tulis laporan itu. (afp)