Hidayatullah.com—Prancis telah meminta Turki untuk menyerahkan seorang tahanan tersangka pelaku pembantu serangan teror di Paris November 2015.
Penyidik Prancis telah mengeluarkan surat perintah penangkapan atas nama Ahmed Dahmani pada tanggal 23 Mei, demikian menurut sejumlah sumber hari Selasa (7/11/2017) kepada Agence France-Presse (AFP).
Pria berusia 28 tahun warga Belgia keturunan Maroko itu memiliki keterkaitan dengan Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku serangan Paris yang masih hidup.
Pihak berwenang Prancis telah mendakwa atau sedang mencari 15 tersangka lain yang terlibat dalam aksi teror yang merenggut nyawa 130 orang itu.
Dahmani, seorang penjahat kelas teri dari distrik Molenbeek di Brussels, adalah tersangka penyedia logistik bagi pelaku serangan tersebut.
Dia pergi ke Turki dari Amsterdam pada hari setelah serangan dan ditangkap satu pekan kemudian bersama dua penyelundup manusia, Muhammed Verde Dibo dan Ahmet Tahir. Kedua nama terakhir itu adalah orang yang berusaha membawa Dahmani masuk Suriah, di mana kelompok ISIS/ISIL alias Daesh memerangi tentara rezim Bashar Al-Assad serta milisi-milisi oposisi lain.
Ketiga orang itu telah dihukum hingga 10 tahun 9 bulan penjara karena menjadi anggota kelompok teror dan melakukan pemalsuan.
Rekaman-rekaman telepon mengkonfirmasi Dahmani pernah melakukan kontak dengan Abdeslam ratusan kali.
Ketika aparat menggeledah rumahnya, dalam kasus pencurian mobil dua bulan sebelum serangan Paris, ditemukan informasi rinci perihal toko di mana Abdeslam membeli produk-produk untuk membuat bahan peledak dan propaganda islamis, kata sebuah sumber kepada AFP.
Abdeslam pernah diberhentikan oleh polisi saat berusaha naik ke kapal feri dari Yunani menuju Italia bersama Dahmani pada bulan Agustus 2015.
Mohamed Abrini, yang terlibat dalam serangan di Brussels Maret 2015, menggambarkan Dahmani sebagai seorang teman masa kecil.*