Hidayatullah.com—Salah satu bursa mata uang digital terbesar di Jepang, Coincheck, meminta maaf kepada para investor karena kehilangan 58 miliar yen mata uang virtual.
Kehilangan itu menyusul aksi peretasan atas jaringan milik bursa mata uang digital itu. Peretasan baru diketahui delapan jam setelah kejadian.
Di Tokyo, para investor menunggu di luar gedung setelah pihak perusahaan menghentikan perdagangan cryptocurrency yang disebut NEM.
Seorang perwakilan Coincheck kepada media Jepang mengatakan hari Jumat (26/1/2018) bahwa kemungkinan mereka tidak dapat mengembalikan dana yang hilang kepada para pelanggannya. Namun, hari Ahad (28/1/2018) mereka mengumumkan akan menggunakan 46 miliar yen dari uang mereka sendiri guna mengganti uang digital pelanggan yang hilang. Jumlah itu mencakup hampir 90 persen dari total cryptocurrency yang dicuri para hackers dari Coincheck, lapor Euronews.
Sekitar 260.000 pelanggan diduga terdampak kejahatan siber tersebut, yang jika dikonfirmasi akan menjadi pencurian terbesar dalam sejarah mata uang digital.
Sebuah bursa mata uang digital di Jepang lain, MtGox, ambruk pada tahun 2014 setelah mengakui bahwa 320 juta euro telah dicuri peretas dari jaringannya.*