Hidayatullah.com—Penduduk kota Cape Town, Afrika Selatan, diperingatkan agar mengurangi penggunaan air bersihnya, atau mereka tidak akan dapat menggunakan air sama sekali.
Kekeringan parah memaksa pemerintah daerah untuk membatasi konsumsi air bersih penduduk 50 liter perorang perhari, lapor BBC (26/1/2018).
Para pejabat mengimbau masyarakat untuk menutup saluran air toilet dan mengurangi pemakaian guna menghemat air.
“Matikan kran di toilet anda dan kumpulkan air yang sudah dipakai mencuci untuk menyiram toilet anda,” kata Helen Zille, kepala daerah Provinsi Western Cape.
“Dalam kondisi seperti ini seharusnya orang tidak mandi lebih dari dua kali dalam seminggu. Anda perlu menghemat air karena kehidupan anda bergantung padanya,” imbuh Zille.
Tahun lalu, Zille mengungkap bahwa dirinya mandi tiga hari sekali. Dalam sebuah kolom dia menulis bahwa rambut berminyak di kala kekeringan seperti simbol status yang muncul dari sebuah mobil berdebu.
Cape Town, kota tujuan wisata terkemuka di Afsel, mengalami kekeringan terparah dalam 100 tahun terakhir. Kebanyakan negara di selatan Afrika sudah pulih dari kekeringan yang disebabkan fenomena cuaca El Nino. Namun, Cape Town masih mengalami kekeringan hingga saat ini dan curah hujan sangat rendah selama tiga tahun terakhir.
Pekan lalu, Wali Kota Patricia de Lille memperingatkan warga kota Cape Town bahwa mereka harus dipaksa mengurangi penggunaan air, tidak lagi sekedar diimbau.
“Meskipun sudah didesak selama berbulan-bulan, 60 persen warga Cape Town terus membandel menggunakan lebih dari 87 liter air perhari,” ujarnya.
Setiap orang menggunakan sekitar 15 liter permenit untuk mandi dengan pancuran dan jumlah yang sama dipakai untuk menyiram toilet standar. Demikian menurut WaterWise, kampanye kepedulian penggunaan air bersih di Afrika Selatan.*