Hidayatullah.com–Email internal CIA menunjukkan mantan kepalanya, Porter Goss, tahun 2005 setuju dengan keputusan pejabat teras untuk memusnahkan video-video rekaman penyiksaan selama interograsi atas para tersangka pelaku teror.
Associated Press melaporkan, dokumen yang ada menunjukkan, meskipun Goss telah menyetujuinya, para pejabat CIA khawatir mereka melakukan hal yang salah. Masih menurut dokumen itu, penasihat Gedung Putih pada masa pemerintahan George W. Bush, Harriet Miers, “marah” karena tidak diberitahu perkara pemusnahan tersebut.
Rekaman-rekaman video itu menunjukkan para penyidik CIA, menggunakan tehnik waterboarding ketika memeriksa Abu Zubaydah.
Jose Rodriguez, pejabat teras operasi klandestin, khawatir 92 rekaman itu akan bocor ke publik. Oleh karenanya ia menyetujui keputusan untuk memusnahkannya.
Kepada Goss dan lainnya ia berkata, “merasa sangat penting sekali untuk menghancurkan rekaman-rekaman itu. Dan jika akan ada pemusnahan rekaman, maka ia bersedia melakukannya,” demikian menurut sebuah email pada Nopember 2005 yang dikutip AP.
Goss, dalam email itu tertawa dan mengatakan bahwa dia orangnya yang akan melakukan pemusnahan itu.
Email tersebut kemudian menyebutkan, “PG, bagaimanapun, setuju dengan keputusan itu.”
Nama pengirim email disembunyikan. Para pejabat intelijen dulu dan sekarang mengatakan, Goss tidak berbuat demikian dan merasa marah dengan informasi tersebut.
Pengacara Rodriguez membantahnya dan mengatakan, Goss belum mendiskusikan masalah tersebut secara terbuka.
Email-email diungkap ke publik pada hari Kamis (15/4) oleh Departemen Kehakiman, karena diminta oleh American Civil Liberties Union berdasarkan Feedom of Information Act. Dokumen itu menunjukkan bahwa para pejabat disekitar Bush dan rekannya di CIA, John Rizzo, tidak mengetahui pemusnahan video-video rekaman tersebut hingga dua hari kemudian.
“Rizzo jelas marah, karena dia harus memberitahu Harriet Miers mengenai status rekaman-rekaman tersebut, dan dia (Harriet) yang meminta agar diberi pertimbangan sebelum tindakan apapun diambil,” bunyi sebuah email pada tertanggal bulan Nopember 2005 dari seorang pejabat CIA yang tidak diketahui namanya kepada pejabat No. 3 CIA, Kyle “Dusty” Foggo. “Sepertinya Rizzo memanggil Harriet siang ini, dan wanita itu sangat marah.”
Pendahulu Miers, Alberto Gonzales, dan kepala staf Wapres Dick Cheney, David Addington, tahun 2004 telah mengatakan kepada para pengacara CIA untuk tidak menghancurkan rekaman-rekaman video itu.
Setahun kemudian, Rodriguez mengirim sebuah memo yang menyetujui pemusnahan rekaman-rekaman itu, dengan alasan CIA tidak memiliki alasan hukum untuk meyimpannya.
Tidak jelas siapa yang mengatakan hal itu kepada Rodriguez. Tapi, sebuah email lain menyebutkan, bisa jadi seseorang telah membohongi Rodriguez, atau Rodriguez sendiri yang berbohong telah menerima izin pemusnahan.
Beberapa tahun kemudian, jaksa penuntut John Durham terus menyelidiki apakah ada pelanggaran hukum dalam masalah tersebut.
“Dokumen-dokumen ini memberikan bukti yang lebih jauh, bahwa para pejabat senior CIA bersedia mengambil resiko dituntut atau melanggar hukum, agar bisa menghindari tuntutan atas penyiksaan tersebut,” kata pengacara ACLU Ben Wizner.
“Jika Departemen Kehakiman gagal membuat para pejabat ini mempertanggungjawabkannya, mereka berhasil menutupi masalah ini.”
Jurubicara CIA George Little, mengatakan badan intelijen itu terus kerjasama dalam menyelidikan kasus tersebut.[di/ap/hidayatullah.com]