Hidayatullah.com—Sebuah koran melaporkan bahwa staf Oxfam menyewa sejumlah pelacur untuk seks saat bertugas di Haiti membantu korban gempa 2010. Organisasi kemanusiaan asal Inggris itu mengatakan telah memecat 4 stafnya menyusul penyelidikan internal.
Dilansir Deutsche Welle, hari Jumat (9/2/2018) Oxfam membanth laporan sebuah koran yang mengatakan pihaknya menutup-nutupi perilaku bejat sejumlah stafnya yang menyewa pelacur-pelacur untuk berpesta seks, ketika mereka bertugas di Haiti untuk membantu korban gempa yang menewaskan 220.000 orang.
Oxfam mengatakan perilaku beberapa stafnya pada tahun 2011 itu tidak dapat diterima.
“Begitu kami mendengar tuduhan itu, kami langsung menggelar penyelidikan internal,” kata Oxfam menanggapi tulisan koran The Times.
Menyusul penyelidikan internal itu Oxfam memecat empat pegawainya, kata organisasi kemanusiaan itu, seraya menambahkan bahwa tiga orang –termasuk direktur Oxfam di negara bersangkutan– mengundurkan diri sebelum penyelidikan berakhir.
Namun, The Times mengatakan bahwa Oxfam tidak melapor kepada pihak berwenang di Haiti agar menindak hukum stafnya yang melakukan pelanggaran itu.
Menurut The Times, pekerja-pekerja Oxfam mengundang sekelompok pelacur muda ke penginapan mereka di Delmas, dekat ibukota Port-au-Prince, untuk berpesta seks.
Sebuah sumber yang tidak diungkap identitasnya mengatakan kepada koran Inggris itu bahwa dia melihat rekaman video pesta seks para pekerja Oxfam tersebut, di mana sejumlah pelacur tampak mengenakan kaos Oxfam.
Oxfam tidak mengkonfirmasi kejadian itu tetapi tidak juga membantahnya. Oxfam hanya mengatakan bahwa penyelidikan internal yang dilakukannya berkaitan dengan tuduhan bullying, pelecehan, intimidasi dan kelalaian melaksanakan tugas melindungi serta pelanggaran perilaku seksual.
Oxfam juga mengatakan bahwa penyelidikan yang dilakukannya tidak bisa membuktikan tuduhan yang menyebutkan bahwa stafnya menyewa pelacur berusia di bawah umur.*