Hidayatullah.com—Sebuah pemandangan sangat langka ketika beberapa jet tempur Mesir menyambut dan mengawal pesawat pembawa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman memasuki wilayah udara Mesir dalam kunjungan resmi pada hari Ahad, hingga mendarat.
Para ahli mengatakan, pengawalan dengan jet-jet tempur itu sebagai isyarat bahwa Mesir menganggap perjalanan putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud itu ke Kairo sangat penting.
Mesir menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan luar negeri Pangeran Mohammed. Dia dijadwalkan berkunjung ke Inggris pada hari Rabu nanti dan melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Theresa May. Selanjutnya, pewaris takhta Saudi ini akan berkunjung ke Amerika Amerika Serikat pada tanggal 19-22 Maret 2018.
Mayor Jenderal Hisham al-Halabi, penasihat di Akademi Militer Nasser dan seorang anggota Dewan Urusan Luar Negeri Mesir, bahwa jet-jet yang menyertai Pangeran Mohammad sebagai penghormatan yang luar biasa dan penyambutan terhadap seorang tamu negara.
”Ini menandakan sebuah pesan dari Mesir dan angkatan bersenjatanya kepada Pangeran (Mohammad) bahwa dia disambut baik di langit maupun di darat,” kata Halabi dikutip Al Arabiya.
Baca: Pangeran Mahkota Saudi Bertemu dengan Paus Mesir di Kairo
Presiden Mesir Abdul Fattah As-Sisi menerima Putra Mahkota Muhammad bin Selman, Putra Mahkota Arab Saudi, yang berada di negaranya untuk kunjungan resmi.
Sebuah pernyataan tertulis yang dibuat oleh presiden Mesir, disebutkan bahwa pada sebuah pertemuan yang diadakan di Istana Ittihadiyye di Kairo, disebutkan bahwa kesepakatan mengenai kesinambungan bisnis telah dicapai untuk menyelesaikan krisis politik di wilayah tersebut.
Dilaporkan bahwa Sisi mengungkapkan keyakinannya bahwa keamanan negara-negara Teluk merupakan bagian dari keamanan nasional Mesir.
Arab Saudi ada sekutu Mesir, yang memberikan dukungan keuangan kepada Al Sisi saat kudeta kepada pemerintahan resmi pimpinan Mohammad Mursi pada 2013.
“Mesir salah satu anggota pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi untuk berperang melawan Syiah Houthi dukungan Iran dalam perang Yaman sejak 2015,” tulis Washington Post.
Tahun lalu, Al Sisi meratifikasi penyerahan dua pulau strategis di Laut Merah kepada Arab Saudi. Kebijakan Al Sisi ini mengundang unjuk rasa besar yang belum pernah terjadi selama kepemimpinannya di Mesir.
Sisi dan Putra Mahkota Muhammad bin Selman berinvestasi dalam pengembangan hubungan bilateral di berbagai bidang, terutama investasi dan ekonomi.*