Hidayatullah.com—Pakistan telah memilih Pemimpin Oposisi Shehbaz Sharif sebagai perdana menteri baru negara itu, lapor CNN. Sesi pemungutan suara di Parlemen berlangsung setelah Perdana Menteri sebelumnya Imran Khan digulingkan dalam mosi tidak percaya atas tuduhan pemerintahan yang buruk.
Shehbaz yang merupakan mantan Ketua Menteri provinsi Punjab dan adik dari tiga kali Perdana Menteri Nawaz Sharif, akan menjabat sebagai Perdana Menteri hingga pemilihan umum berikutnya. Pemilu akan digelar pada tahun 2023.
Shehbaz ditentang oleh mantan Menteri Luar Negeri Shah Mahmood Qureshi yang dicalonkan oleh partai politik Imran, Pakistan Tehreek-e-Insaf.
Menjelang sesi pemungutan suara kemarin sore, semua anggota parlemen dari partai Tehreek-e-Insaf Pakistan mengundurkan diri secara massal karena memprotes proses tersebut. Namun Shehbaz muncul sebagai pemenang ketika dia mendapatkan 174 dari 342 suara di Parlemen.
Dengan latar belakang gejolak politik dan ekonomi, Shehbaz kini menghadapi periode yang menantang sebagai pemimpin negara.
Tidak seperti Imran, ia memelihara hubungan baik dengan militer dan merupakan menteri utama yang populer di Punjab yang merupakan faktor penting dari sudut pandang politik. Ini karena Punjab memiliki populasi terbesar di Pakistan.
Dia dipuji atas proyek-proyek administratif dan infrastrukturnya yang ambisius di provinsi yang memperlihatkan kemajuan di bidang pendidikan dan juga sektor industri. Shehbaz juga memainkan peran kunci dalam mendorong Koridor Ekonomi China-Pakistan bernilai miliaran dolar sebagai bagian dari China Rail and Route Initiative sambil menjaga hubungan baik dengan Beijing.*