Hidayatullah.com–Menteri Luar Negeri Arab Saudi telah mengatakan bahwa tidak ada blokade pada Qatar dan negaranya akan menyediakan makanan dan bantuan medis jika dibutuhkan.
Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan kemarin sebelum pertemuannya dengan Sekretaris Negara Rex Tillerson bahwa pelabuhan dan bandar udara Qatar terbuka. Dia mengatakan Arab Saudi hanya melarang Qatar menggunakan wilayah udaranya, yang dia katakan merupakan hak kedaulatan negaranya.
“Penutupan wilayah udara kami untuk penerbangan dari Qatar adalah hak kedaulatan kerajaan,” kata Jubeir dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Strait Times pada Rabu (14/06/2017), paska pertemuan dengan Menlu Amerika Serikat (AS) di Washington.
Baca: Persatuan Ulama Dunia: Isolasi Negara Muslim pada Negara Muslim Lainnya Itu ‘Haram’
Jubeir mengatakan Qatar dapat memindahkan barang-barang ke dalam dan keluar “kapanpun mereka mau,” dia menambahkan bahwa Arab Saudi telah memperbolehkan para keluarga untuk berpindah antar Negara, tulis DailySabah.
Dia juga mengatakan bahwa negaranya bersedia menyediakan makanan dan suplai medis melalui King Salman Center, sebuah badan kemanusiaan Saudi.
Arab Saudi telah menutup perbatasan daratnya dengan Qatar dan dengan diikuti negara lain memutus jalur laut, yang menyebabkan kepanikan diantara penduduk Qatar terkait persediaan makanan.
Baca: Qatar Mengaku Tak Akan Usir Warga Saudi dari Negaranya
Sebelumnya, Otoritas Penerbangan Sipil Uni Emirat Arab, hari Selasa (13/06/2017), seperti dikutip AFP mengatakan blokade wilayah udara yang dikenakan terhadap Qatar hanya berlaku untuk maskapai penerbangan asal Qatar atau yang terdaftar di sana. Arab Saudi dan Bahrain pun mengeluarkan pernyataan yang sama mengenai embargo udara.
Keputusan ini mulai berlaku saat Riyadh, Abu Dhabi, dan Manama memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada 5 Juni lalu.
Dengan blokade tersebut, maka semua perusahaan penerbangan dan pesawat terbang yang terdaftar di Qatar tak bisa melintas di wilayah udara ketiga negara itu.*/Nashirul Haq