Hidayatullah.com–Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski mengundurkan diri akibat kasus jual-beli suara dukungan.
Hari Rabu (21/3/2018), dia membantah melakukan kesalahan, tetapi mengatakan bahwa dirinya tidak ingin menjadi rintangan pembangunan negara, lapor BBC.
Tekanan terhadap Kuczynski untuk mundur menguat setelah baru-baru ini muncul rekaman yang menunjukkan sekutu-sekutu politiknya menawarkan uang kepada politisi oposisi supaya mendukung Kuczynski dan menolak pemakzulannya pada bulan Desember silam.
Para pemimpin partai di Kongres setuju untuk menerima pengunduran diri Kuczynski, yang dijadwalkan menghadapi sidang parlemen guna memutuskan kemungkinan impeachment atas dirinya hari Kamis.
Sebelumnya, Kuczynski lolos dari pemakzulan pada bulan Desember 2017.
Para penentangnya ingin mendepaknya dengan tuduhan menerima bayaran ilegal dari raksasa konstruksi Brazil, Odebrecht.
Namun, analisis koresponden BBC Daniel Gallas menyebutkan bahwa Kuczynski mundur bukan karena tuduhan korupsi yang melilitnya, melaikan karena dia sudah kehilangan dukungan politik.
Seperti diketahui, pada Desember 2017 dia mengampuni bekas presiden Alberto Fujimori dari penjara. Keputusannya ini terlihat jelas sebagai kongkalikong dengan anggota parlemen agar dia terhindar dari pemakzulan.*