Hidayatullah.com–Setidaknya satu petugas medis dari Pasukan keamanan Iraq yang beraviliasi pada Syiah, Popular Mobilization Forces (PMF) atau juga dikenal milisi Hashd al-Shaabi dan satu personel kepolisian terbunuh pada Senin di Mosul utara, Iraq setelah bentrokan antara kedua pihak, menurut sumber keamanan.
“Bentrokan bersenjata pecah antara kepolisian lokal [di Mosul] dan pasukan Hashd al-Shaabi di Kota Tua Mosul yang menyebabkan terbunuhnya Ibrahim al-Khazaali, seorang petugas medis di Brigade Sayyid al-Shuhaba yang berafiliasi dengan Hashd al-Shaabi, dan melukai dua orang lainnya dari faksi yang sama,” seorang kapten tentara Iraq yang tidak mau disebut namanya pada Anadolu Agency.
Bentrokan itu juga menyebabkan terbunuhnya satu personel kepolisiand dan melukai tiga personel lainnya, sumber itu mengatakan.
Pasukan keamanan dari Dinas Keamanan Nasional tiba di Kota Tua, Mosul untuk meredakan situasi, tambahnya.
Sementara itu, letnan polisi lokal Ahmad Ismail al-Khafaji mengaitkan bentrokan itu dengan “upaya milisi Syiah Hashd al-Shaabi untuk menguasai markas kepolisian di Kota Tua Mosul”.
“Sepasukan milisi Hashd al-Shaabi menyerbu markas resimen ketujuh ketika personel kepolisian sedang beristirahat. Mereka menyerang personel kepolisian dan mengancam akan membunuh mereka kecuali mereka segera meninggalkan tempat itu.”
Ketika mereka menolak untuk meninggalkan markas polisi bentrokan pecah antara kedua pihak, tambah Hafaji.
Tidak ada penjelasan dari para komandan Hashad al-Shaabi mengenai insiden ini.
Pasukan Iraq mengumumkan berhasil merebut Mosul dari organisasi DAESH/ISIS, pada musim panas tahun lalu, setelah enam bulan pertempuran.
Milisi Syiah Hashd al-Shaabi tidak ikut serta dalam pertempuran merebut pusat kota, namun, milisi itu telah mengambil kesempatan di awal kekalahan DAESH dan menduduki posisi permanen di sana.
Milisi itu telah bertempur bersama pasukan Iraq melawan ISIS selama tiga tahun, namun seringkali mereka melakukan kekerasan terhadap para penduduk sipil, Muslim Sunni dan Kurdi di wilayah yang mereka berhasil kuasai.*/Nashirul Haq AR