Hidayatullah.com–Rezim Libya yang digulingkan pimpinan Muammar Qadhafi menjual sekitar 20 persen cadangan emas negranya untuk menutup biaya gaji, pada bulan-bulan terakhir kekuasaannya. Demikian dikatakan pejabat Bank Sentral Libya.
Gubernur Bank Sentral Libya yang baru Qassim Azzuz juga mengatakan, tidak ada aset bank senilai kira-kira USD 115 milyar yang hilang atau dicuri selama enam bulan pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok pemberontak. Namun, jumlah itu tidak termasuk uang keluarga Qadhafi yang diduga disembunyikan di luar sektor perbankan.
Penjualan 29 ton dari sekitar 145 ton emas yang disimpan sebagai cadangan negara menunjukkan upaya keras Muammar Qadhafi untuk mempertahankan kekuasaannya.
Azzuz mengatakan kepada para wartawan bahwa emas tersebut dijual ke pedagang lokal, seharga 1,7 milyar dinar (USD 1,4 milyar) yang dipakai untuk membayar gaji khususnya di wilayah Tripoli.
Ketika ditanya apakah penjualan itu melanggar sanksi yang diberlakukan atas Libya, Azzuz mengatakan masalah itu tidak relevan, karena apa yang dilakukan Qadhafi merupakan pencairan emas secara lokal di Libya untuk ditukar dengan dengan dinar.
Dan menurut sepengetahuannya, emas yang dikual ke pedagang lokal itu telah melewati perbatasan dengan Tunisia.*