Hidayatullah.com–Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi menyerukan kepada para ulama, cendekiawan, LSM menolak ideologi Syiah di Malaysia.
Setiap upaya oleh pihak manapun untuk merayakan sekte Syiah dan untuk membebaskan di negara yang mengikut Ahlus Sunnah dan berpegang pada Mahzab Syafii ini harus ditolak dengan keras, kata Ahmad Zahid Hamidi mengatakan.
Zahid, mengatakan meskipun dirinya tetap menghormati pengikut sekte itu, upaya mereka untuk mempengaruhi pengikut Ahlus Sunnah Wal Jamaah di negara itu akan menyebabkan perpecahan di kalangan umat Islam.
“Mana mungkin negara kita yang menempatkan di dalam Konstitusi 3 (1) Agama Islam ada Agama Federasi, meskipun dalam konstitusi tidak sebut namun amalan kita berdasarkan Ahli Sunnah Wal Jamaah, ia harus dihormati karena kontrak sosial kita.
Mengacu pada keputusan Dewan Fatwa Nasional, ia menolak Syiah bukan karena membenci tetapi idiologi ini dinilai akan mendistorsi ajaran Islam di Malaysia.
“Dalam Dewan Fatwa Nasional telah memutuskan bahwa kita menolak Syiah bukan karena kita benci tapi kita tidak ingin ajaran ini mendistorsi ajaran orang Islam di Malaysia ini,” katanya ketika berbicara pada acara syukuran merayakan 93 bakal haji daerah Parlemen Bagan Datuk belum lama ini.
Mantan Menteri Dalam Negeri itu mengomentari sebuah portal lokal yang melaporkan bahwa Menteri di Departemen Perdana Menteri Dr Mujahid Yusof Rawa mengatakan pengikut Syiah memiliki hak sebagai warga negara selama mereka tidak melakukan kejahatan.
Sementara itu, dalam konferensi pers di media, Ahmad Zahid, yang juga anggota parlemen Bagan Datuk, mengulangi kembali bahwa pendirian Umno akan memainkan peran dan mengawasi pemantauan sikap pemerintah dalam masalah ini.
“Kita tahu bahwa Muslim Melayu dan pribumi dibagi menjadi enam didasarkan pada perbedaan pendapat dalam politik. Kita tak mampu melayani perpecahan di kalangan mazhab berbeda ini.”
“Walau kita menghormati negara berkenaan yang meyakini sekte ini, secara diplomatis kami menghormatinya, tetapi untuk mengizinkan penyebaran Syiah (di Malaysia, red) tidak sama sekali,” katanya.
Pada saat yang sama, ia juga menolak tindakan pemerintah yang menandatangani nota kesepahaman yang dibuat oleh Institut Terjemahan Malaysia baru-baru ini dengan sebuah negara yang dikenal membawa sekte tersebut.
“Kami bangga jika buku-buku itu adalah buku sains dan teknologi, tetapi jika mereka mengijinkan bahan-bahan sastra atau pengajaran baru dalam keyakinan Syiah, kami akan menolaknya karena Kementerian Dalam Negeri (KDN) memiliki sebuah buku dan bagian penerbitan Al-Quran berdasarkan aturan fatwa, “katanya.
Oleh karena itu ia menyerukan para cendekiawan Muslim, intelektual dan organisasi non-pemerintah (LSM) untuk bekerja sama dengan Umno untuk menolak dari segala upaya untuk membenarkan invasi di negaranya, kutip Bernama.*