Hidayatullah.com—Salah seorang bekas komandan dan pendiri kelompok bersenjata Al-Shabab, Mukhtar Robow, dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan umum guna menduduki jabatan publik di Somalia.
Kementerian Dalam Negeri Somalia dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Robow tidak dapat mencalonkan diri sebagai presiden negara Afrika itu sebab dia masih mendapatkan sanksi, lapor BBC Sabtu (6/10/2018).
Pengumuman Kemendagri itu dirilis sehari setelah Robow menyatakan bahwa dirinya berniat mencalonkan diri sebagai presiden Somalia.
Mukhtar Robow merupakan militan dengan pangkat tertinggi di Al-Shabab yang keluar dari kelompok bersenjata itu, meskipun dia merupakan salah satu pendirinya.
Robow menyatakan keinginannya, jika terpilih, untuk memperkuat hubungan pemerintah federal (pusat) dengan pemerintah negara-negara bagian (pemerintah daerah), yang selama ini sering berselisih dan berseberangan.
Robow meninggalkan Al-Shabab pada tahun 2012 dengan alasan perbedaan ideologi. Dia kemudian membentuk sebuah kelompok lain, yang kerap memerangi Al-Shabab.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Bulan Juni 2017, menyusul laporan bahwa Robow menggelar pembicaraan damai dengan pemerintah Somalia, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mencoret nama Mukhtar Robow dari daftar teroris internasional dan mencabut sayembara atas diri Robow yang dihargai $5 juta.*