Hidayatullah.com—Facebook, hari Jumat (26/10/2018), mengatakan telah menghapus lebih banyak akun palsu asal Iran yang menarik lebih dari 1 juta pengikut Amerika Serikat dan Inggris, sebagai bagian dari upayanya memerangi berita palsu (fake news).
Perusahaan media sosial itu menghapus 82 laman, grup dan akun di Facebook dan Instagram yang menampilkan diri sebagai warga negara Amerika atau Inggris lalu mengunggah materi-materi berbau politik, seperti isu rasial, migrasi dan pesan anti presiden AS Donald Trump, kata Nathaniel Gleicher kepala kebijakan keamanan siber Facebook lewat blognya seperti dilansir Euronews.
Secara keseluruhan, akun-akun yang dihapus itu memiliki pengikut lebih dari 1 juta.
Akun-akun itu berasal dari Iran (dibuat oleh pengguna yang berbasis di Iran), tetapi tidak jelas apakah mereka berkaitan dengan rezim Teheran.
Sejumlah pihak mengecam Facebook yang dinilai lambat menangani intervensi asing dalam pilpres AS tahun 2016 yang dimenangkan Donald Trump. Dinas intelijen AS mengatakan media sosial dipakai Rusia untuk menyebarkan berita palsu guna merecoki pilpres AS.
Belakangan Iran dan Rusia juga dituding menggunakan media sosial untuk meluncurkan disinformasi demi kepentingan mereka.*