Hidayatullah.com–Presiden Afghanistan Hamid Karzai hari Minggu (3/4) meminta Kongres AS mengutuk pembakaran Al Quran oleh seorang pendeta radikal fundamentalis AS dan meminta untuk mencegah agar peristiwa itu tidak terjadi lagi.
Karzai telah memanggil Duta Besar AS Karl Eikenberry dan Jenderal David Petraeus, Komandan Pasukan AS dan NATO di Afghanistan, kata pernyataan dari Kantor Kepresidenan.
Eikenberry juga telah menyampaikan kepada Karzai tentang kecaman Presiden AS Barack Obama atas tindakan pembakaran Quran tersebut.
Patut diduga, ucapan Karzai terhadap Kongres AS berkaitan dengan lembaga negara itu yang ikut memanasi kondisi islamofobia di negara itu. Bulan Maret lalu Peter King, anggota Kongres dari Partai Republik telah mengajukan dengar pendapat tentang muslim radikal. Dengar pendapat ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat dan umat Islam di AS.
9 Tewas
Dalam aksi pada hari Sabtu (2/4) di Afghanistan sembilan orang tewas berkaitan protes pembakaran Al Quran di AS. Sehari sebelumnya tujuh staf PBB tewas diserang massa, yang disebut sebagai serangan terburuk terhadap badan dunia itu di Afghanistan sejak invasi 2001.
Aksi protes Sabtu itu dimulai dari pusat kota Kandahar selatan, kemudian meluas ke berbagai tempat saat polisi bentrok dengan massa yang berbaris menuju kantor PBB dan kantor pemerintahan provinsi, kata saksi.
“Hari ini akibat demonstrasi kekerasan di kota Kandahar, 73 orang terluka dan sembilan orang martir,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.*