Hidayatullah.com—Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi aktivis (BDS) hari Senin berhasil membujuk Kota Catalonian Molins de Rei, Spanyol untuk tidak menjadi tuan rumah pertandingan polo air perempuan antara Spanyol dan ‘Israel’.
Pertandingan polo air perempuan antara ‘Israel’ dan Spanyol dibiarkan tanpa tempat Senin setelah kotamadya Spanyol yang seharusnya menjadi tuan rumah acara itu mengaku mundur karena tekanan dari aktivis boikot anti-zionis ’Israel’.
Pertandingan dijadwalkan berlangsung pada Selasa sore sebagai bagian dari kejuaraan Eropa yang berfungsi sebagai awal untuk turnamen liga polo air dunia.
Presiden Asosiasi Polo Air ‘Israel’, Revital Cohen Gluska mengatakan dia diberitahu tentang keputusan itu pada Senin pagi.
Baca: Dua Aktivis Palestia Selandia Baru Menolak Denda Israel
Baru setelah tim perempuan ‘Israel’ tiba di Barcelona, mereka diberitahu bahwa kotamadya Molins de Rei, 18 kilometer dari pusat kota, telah memutuskan tidak akan menahan permainan seperti yang direncanakan.
Revital Cohen Gluska, mengatakan pada Channel TV Berita 10 bahwa kedutaan ‘Israel’ di Spanyol mengatakan kepadanya bahwa pertandingan itu dibatalkan karena ada boikot kelompok pro-Palestina, yang dikenal sebagai BDS.
“Pada awalnya saya diberitahu bahwa ada masalah politik,” katanya. “Saya pikir itu masalah internal mereka. Tetapi kemudian kedutaan di Spanyol menghubungi saya, dan mengatakan bahwa dewan kota di sana menyerah pada tekanan BDS,” ujarnya dikutip Time of ‘Israel’.
Asosiasi polo air Spanyol akhirnya menawarkan ‘Israel’ memainkan untuk melakukan pertandingan di tempat baru tanpa penonton.
Namun ‘Israel’ menolak dan tidak muncul di pertandingan yang dijadwalkan. Pada akhirnya, pihak berwenang Spanyol menyerah pada tekanan dari Menteri Kebudayaan dan Olahraga ‘Israel’, Miri Regev dan Direktur Komite Olimpiade ‘Israel’, Gili Gluska.
Pertandingan akan dimainkan di tempat baru – di pinggiran kota Barcelona – dengan penonton Selasa malam. Ratusan anggota komunitas Yahudi Barcelona berencana menghadiri pertandingan tersebut, kutip Ha’aretz.*