Hidayatullah.com–Kosmonot-kosmonot Rusia akan menjejakkan kaki di bulan untuk pertama kalinya pada tahun 2030-an sebagai bagian dari proyek ambisius pendirian pangkalan di satelit Bumi itu. Demikian diungkapkan perusahaan pembuat pesawat luar angkasa Rusia, Energia.
Pendaratan akan didahului dengan peluncuran sebuah modul lunar tak berawak di akhir tahun 2020-an yang kemungkinan akan membawa komponen-komponen awal yang diperlukan untuk mendirikan pangkalan di masa depan.
Misi Rusia di bulan itu akan berlangsung selama 14 hari, menurut rencana Lunar Program yang dipaparkan kepala desain Energia, Evgeny Mikrin, seperti dilaporkan RT Senin (19/11/2018).
Sebuah stasiun luar angkasa Rusia yang ditempatkan di orbit bulan akan difungsikan membantu kosmonot kembali ke Bumi.
Awal November kepala lembaga antariksa Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin, mengatakan negaranya akan mulai membangun pangkalan di bulan setelah tahun 2025. Berdasarkan skalanya, proyek itu akan melebihi program Apollo milik Amerika Serikat di era 1960-an dan 1970-an.
Pangkalan tersebut nantinya akan dihuni oleh robot-robot avatar, sementara kosmonot hanya akan mengunjunginya sesekali waktu, kata Rogozin. Robot avatar itu fisiknya tidak akan terlihat seperti dalam film James Cameron ‘Avatar’, tetapi mereka sama akan dikendalikan dari jarak jauh oleh manusia.
Rogozin mengatakan robot-robot canggih itu saat ini sedang dikembangkan oleh Rusia dan berfungsi hanya untuk membantu manusia dan bukan menggantikannya.
“Tidak ada superkomputer manapun yang akan dapat menggantikan manusia, disebabkan satu alasan, yaitu manusia bukan sekedar pekerja laboratorium, yang memperbaiki mesin-mesin. Manusia adalah pencipta dan penemu,” kata Rogozin.
Sebelumnya dilaporkan bahwa sebuah robot android Rusia bernama FEDOR akan berada di kendaraan antariksa baru yang dapat dipakai ulang bernama Federatsiya, yang akan diluncurkan pada awal 2020-an untuk menggantikan Soyuz.*