Hidayatullah.com—Salah satu dari dua wanita India yang membuat sejarah dengan memasuki sebuah kuil Hindu yang terlarang bagi perempuan dikabarkan mulai pulih dari luka-luka yang dideritanya akibat dipukuli ibu mertuanya.
Kanaka Durga, 39, berada di persembunyian sejak 2 Januari, ketika tindakannya memasuki Kuil Sabarimala menyulut kemarahan komunitas Hindu.
Dia mengatakan kepada polisi bahwa ibu mertuanya memukuli dirinya ketika dia pulang ke rumah hari Selasa (15/1/2019), lansir BBC.
Kuil Sabarimala tertutup bagi perempuan yang sudah memasuki “usia menstruasi” antara 10 dan 50 tahun, sampai pengadilan membatalkan aturan tersebut pada September 2018.
Namun, meskipun pengadilan sudah mencabut larangan tersebut, masyarakat Hindu masih mencegat wanita yang berusaha memasuki rumah peribadatan itu.
Karnaka Durga dan Bindu Ammini, 40, membuat sejarah setelah mereka memasuki Kuil Sabarimala pada tengah malam dengan pengawalan polisi. Namun, begitu kabar perihal tindakan keduanya tersebar di masyarakat, aksi unjuk rasa yang diwarnai kekerasan merebak di negara bagian Kerala, di mana kuil itu berada.
Kedua wanita tersebut terpaksa mengungsi di tempat persembunyian, dengan perlindungan polisi.
Ammini mengatakan kepada BBC Hindi bahwa Kanaka Durga dipukuli di bagian kepala oleh ibu mertuanya ketika pulang kembali ke rumah hari Selasa.
Teman-temannya mengatakan bahwa keluarga tidak mendukung tindakan Kanaka Durga memasuki kuil, karena menurut keyakinan mereka tindakan itu merupakan penghinaan terhadap kuil dan dewanya.
“Mereka tidak ingin dia pulang ke rumah karena mereka berkeyakinan dia telah mencoreng nama keluarga. Masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya juga menentang tindakannya memasuki kuil,” kata Prasad Amore, dari kelompok pendukung wanita memasuki kuil.
Seorang pejabat kepolisian mengatakan kepada AFP bahwa Kanaka Durga sudah mendaftarkan kasus penganiayaan oleh ibu mertuanya, yang ditudingnya memukuli dia dengan tongkat kayu, termasuk di bagian kepala.
Bindu Ammini –media lain menyebutnya sebagai Bindu Hariharan dan berusia 42 tahun– mengatakan bahwa awalnya suami Kanaka Durga menentang keputusan istrinya untuk memasuki kuil, tetapi sekarang sikapnya berubah.*