Hidayatullah.com–Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gangguan kesehatan serius. Kabar memburuknya kesehatan presiden berusia 92 tahun itu datang menyusul serangan dua bom bunuh diri di ibukota Tunis.
Kantor kepresidenan hari Kamis (27/6/2019) malam mengabarkan bahwa Esebsi dalam “kondisi stabil” setelah dibawa ke sebuah rumah sakit militer di Tunis, lansir DW.
Essebsi, presiden Tunisia pertama yang dipilih secara demokratis, berkuasa sejak tahun 2014 menyusul demonstrasi besar yang menggulingkan pemerintahan Zine Abidine Ben Ali.
Menyusul pernyataan dari kantor kepresidenan, beberapa jam kemudian lewat laman Facebook putra Essebsi mengabarkan bahwa kondisi ayahnya mulai membaik.
Dalam kemunculan publiknya beberapa waktu terakhir, Essebsi tampak tidak bugar. Dia juga pernah masuk rumah sakit sebentar pekan lalu.
Essebsi sebelumnya pernah mengatakan bahwa dia tidak mencalonkan diri dalam pilpres bulan November mendatang, dengan alasan kandidat lebih muda yang layak mengambil alih kekuasaan.
Sebelum kabar presiden masuk rumah sakit diumumkan hari Kamis, dua serangan bom dengan target aparat keamanan terjadi di Tunis.
Pelaku bom bunuh diri pertama meledakkan bom di dekat kantor kepolisian di kawasan pusat bisnis di ibukota. Seorang petugas tewas, seorang lainnya luka-laka, demikian pula sejumlah orang sipil.
Dalam serangan kedua di pintu masuk pangkalan brigade antiteror di pinggiran ibukota empat petugas terluka.
Lewat kantor berita Amaq, kelompok ISIS mengaku sebagai pelaku serangan. Namun, klaim itu belum dapar diverifikasi.
Pada Maret 2015, ISIS melakukan serangan di Museum Bardo, Tunis, dan menewaskan 22 korban. Tiga bulan kemudian kelompok itu membunuh 38 orang di kota pesisir Sousse.*