Hidayatullah.com—Pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kurs membakar satu salinan Al-Quran pada hari Kamis di bawah perlindungan polisi di Swedia. Rasmus Paludan, yang memiliki kewarganegaraan ganda Denmark dan Swedia, baru-baru ini membakar salinan Al-Quran di wilayah Frolunda, Boras dan Trollhattan di provinsi barat daya Vstergotland, yang memiliki populasi penduduk Muslim yang besar, kutip Anadolu Agency.
Sekitar 100 petugas polisi, serta 10 petugas berpakaian preman dari badan intelijen Swedia SAPO, menemani Paludan untuk melindunginya dari kontra-demonstran. Paludan telah membakar kitab suci di berbagai kota di Denmark sejak 2017.
Dia melanjutkan provokasinya di bawah perlindungan polisi selama bulan suci Ramadhan tahun ini di dekat lingkungan rumah bagi Muslim dan masjid. Kerusuhan pecah di kota Malmo, Norrkoping dan Jönköping serta di ibu kota Stockholm, menyebabkan 125 kendaraan polisi rusak dan 34 petugas terluka, sementara 13 orang ditahan.
Pada 14 April, Paludan membakar salinan kitab suci umat Islam itu di kota Linkoping, Swedia selatan. Dia juga mengancam akan membakar salinan kitab suci selama demonstrasi di masa depan.
Awal bulan ini, Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk insiden itu dan menggambarkannya sebagai provokasi terhadap Islam . “Di bulan suci Ramadhan, kami sekali lagi mengutuk sekeras mungkin serangan dan provokasi terhadap Islam, Muslim, Al-Quran dan tempat-tempat ibadah di berbagai belahan dunia,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Serangan keji terhadap kitab suci kita, Al-Quran, di Swedia telah menunjukkan bahwa pelajaran dari masa lalu belum dipelajari, bahwa masih ada keraguan untuk mencegah tindakan provokatif Islamofobia dan rasis, dan bahwa kejahatan kebencian secara terbuka dan terang-terangan ditoleransi di bawah kedok kebebasan berekspresi,” tambahnya.*