Hidayatullah.com—Koran tertua di Malaysia akan menghentikan penerbitannya hari Rabu (21/8/2019) setelah mengalami kesulitan keuangan berkepanjangan.
Semua penerbitan di bawah Utusan Group –Utusan Malaysia, Mingguan Malaysia, Kosmo!, dan Kosmo! Ahad– akan menghentikan penerbitan cetak maupun onlinenya.
Ketua serikat wartawan Utusan Malaysia Taufek Razak mengatakan bahwa pimpinan eksekutif Datuk Abd. Aziz Sheikh Fadzir mengakui perusahaannya tidak memiliki uang.
Kabar sedih itu disampaikan dalam pertemuan antara perwakilan staf dan pejabat Kementerian Sumber Daya Manusia hari Senin pagi (19/8/2019), lapor The Star.
“Kami diberitahu bahwa perusahaan tidak memiliki uang lagi untuk membayar gaji staf ataupun membiayai operasionalnya lagi,” kata Taufek.
Keputusan itu diambil oleh dewan direktur dalam pertemuan hari Senin pagi. Sejumlah sumber mengatakan penutupan perusahaan media itu akan dituntaskan dengan mencoret namanya dari Bursa Malaysia.
Utusan Group tidak membayar gaji karyawan sejak bulan Juni. Bahkan sebelumnya, gaji mereka sering kali terlambat diberikan.
Bukan hanya gaji staf yang ditunda, gaji jajaran eksekutifnya juga tertunda 2 bulan. Pembayaran gaji pada bulan Juni hanya diberikan sebagian saja, yaitu sebesar RM2.000.
Utusan Group tetap menghadapi kesulitan keuangan meskipun sudah memangkas karyawannya dari 1.400 menjadi 823. Tidak hanya itu, bahkan karyawan yang diminta mengundurkan diri secara sukarela pembayaran pesangonnya tertunda.
Utusan Malaysia pertama kali terbit dengan nama Utusan Melayu dalam aksara Jawi pada tahun 1939 di Singapura.
Koran itu didirikan oleh Yusof Ishak, yang kemudian menjadi presiden pertama Singapura, dan Abdul Rahim Kajai, yang dikenal sebagai bapak jurnalisme Malaysia.
Kantor media cetak itu dipindahkan ke ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, pada tahun 1959 dan terbit sebagai Utusan Malaysia dengan aksara Romawi pertama kali pada 1 September 1967.*