Hidayatullah.com–Amerika Serikat membuka kembali kedutaannya di Somalia setelah ditutup selama hampir 30 tahun, menyusul pecah perang saudara di negara tersebut.
Pemimpin Somalia yang lama berkuasa, Siad Barre, digulingkan dari jabatannya pada 1991 oleh milisi-milisi klan, yang kemudian saling bertempur sendiri memperebutkan kekuasaan yang ditinggalkan Barre.
Sejak itu, negara Afrika tersebut terjebak dalam perang antr klan serta kekerasan bersenjata oleh kelompok Muslim.
Sebuah pernyataan dari Kedutaan AS hari Rabu (2/1/2019) mengatakan bahwa pembukaan kedutaan itu menyusul diadakannya lagi perwakilan diplomatik tetap di ibu kota Mogadishu.
Dubes AS untuk Somalia Donald Yamamoto mengatakan bahwa pembukaan kembali kedutaan merupakan peristiwa “signifikan dan bersejarah” dan “merupakan satu langkah maju lagi ke arah hubungan diplomatik AS di Mogadishu yang langgeng sejak pengakuan terhadap pemerintahan federal Somalia pada tahun 2013.”
Amerika Serikat merupakan negara donor terbesar untuk Somalia. Washington mengucurkan $730 juta dana bantuan tahun lalu, lapor kantor berita Reuters mengutip keterangan Departemen Luar Negeri AS.
Negara Paman Sam juga merupakan sekutu kunci bagi Somalia dalam memerangi kelompok Al-Shabab.*