Hidayatullah.com–Duke of Sussex meminta kepada para delegasi di sebuah konferensi pariwisata di Edinburgh agar menyapanya sebagai Harry, tanpa embel-embel gelar kebangsawanan.
Pangeran Inggris cucu Ratu Elizabeth II itu berbicara di acara Travalyst yang digelar di ibu kota Skotlandia, lapor BBC Rabu (26/2/2020).
Sebelum pidato singkat, pbawa acara tersebut Ayesha Hazarika mengatakan kepada hadiri,“Dia sudah menjelaskan bahwa kita sua cukup menyapanya dengan Harry.”
Dalam beberapa pekan, Harry dan istrinya Meghan akan secara resmi mundur dari tugas-tugas kerajaan.
Pangeran Harry –yang dikenal dengan sebutan Earl of Dumbarton ketika di wilayah Skotlandia– memperingatkan bahwa pertumbuhan pariwisata justru menjadi ancaman yang merusak sejumlah tempat paling indah di dunia.
Pada salah satu tugas resmi terakhirnya itu, Harry menyeru agar para pelaku bisnis pariwisata bekerja sama membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.
“Kita semua yakin bahwa melancong merupakan aktivitas yang baik, merupakan jantung dari pengalaman manusia, koneksi kebudayaan, serta persahabatan baru. Pariwisata merupakan rumah pembangkit global yang mempekerjakan jutaan orang, melestarikan kebudayaan agar tetap hidup, melindungi sebagian tempat yang sangat berharga di dunia, dan memperkenalkan kita kepada banyak orang, tempat, serta alam liar yang hanya pernah kita saksikan di layar,” kata Pangeran yang diketahui senang melancong itu.
Dia juga memperingatkan akan pentingnya menjaga jumlah kunjungan wisata agar tidak terlalu membanjiri suatu lokasi, sebab dikhawatirkan pengunjung yang terlalu padat justru akan merusak “tempat-tempat yang paling indah di dunia” yang dampaknya justru akan menutup atau menghancurkan tempat tersebut.
Pantai akan banyak polusi, hewan-hewan di alam liar justru melarikan diri dari habitatnya, yang pada akhirnya mengurangi potensi pariwisata kawasan itu sendiri.
Menyusul pengumuman pengunduran Harry dan istrinya dari tugas resmi kerajaan, sebab mereka katanya ingin mencari uang sendiri dan tidak lagi menerima bagian uang pajak dari rakyat, pihak Kerajaan Inggris melarang keduanya menggunakan gelar bangsawan kerajaan HRH di depan namanya, meskipun gelar itu tidak dilucuti dari mereka.
Jurnalis BBC Skotlandia Angie Brown mencermati adanya perbedaan antara HRH Prince Harry dua tahun silam ketika menghadiri acara Travalyst 2018 dengan Harry yang menghadiri acara Travalyst 2020.
Dua tahun silam di bulan Februari, cuacanya sedang dingin. Meskipun demikian, ratusan orang rela berbaris di tepian jalan menuju Kastil Edinburgh untuk menyambut kehadiran HRH Harry. Mereka tampak antusias dan memdoakan agar pernikahannya dengan Meghan Markle yang digelar Mei tahun itu berjalan lancar.
Sang Pangeran yang datang dengan calon istrinya bersalaman dengan khalayak disertai senyuman-senyuman ramah nan mengembang.
Begitu ramainya orang yang berkerumun, sampai-sampai HRH Harry khawatir seorang wanita akan tertimpa pagar pembatas yang terdorong desakan massa.
Anak-anak juga tampak ceria, sangat gembira bisa menyaksikan kedatangan seorang pangeran.
Akan tetapi, semua kemeriahan sambutan itu tidak ada ketika Harry tiba di Skotlandia untuk menghadiri acara Travalyst Februari 2020.
Cuacanya masih sama, dingin. Namun, tidak tampak kerumunan ratusan orang yang menyambut kedatangannya.
Harry tampak tiba di stasiun kereta Waverley hari Selasa (26/2/2020) dengan mengenakan topi baseball serta bercelana jeans dan menenteng sendiri tasnya.
Tak tampak pula penggemar yang menyambut kedatangannya di luar Edinburgh International Conference Centre pada hati Rabu (26/2/2020), di mana dia berpidato dalam acara Travalyst.
Dari bagian basement tempat konferensi pers digelar, Harry tampak duduk santai dengan pakaian kasual di sebuah ruangan tidak jauh dari lokasi konferensi pers. Dia duduk tenang mendengarkan tamu-tamu lain berbicara di atas panggung usai dirinya berpidato.
Harry tidak tampak istimewa di sana, dia kelihatan tidak berbeda dengan peserta konferensi pariwisata itu.*