Hidayatullah.com-Beberapa Warga Negara Indonesia (WNI) anggota Jamaah Tabligh saat ini berada di Pusat Karantina di Kota Lahore. Keberadaan mereka ini menyusul kebijakan Pakistan terapkan karantina untuk kendalikan wabah virus corona (Covid-19).
Merebaknya virus corona (Covid-19) di Pakistan berimbas kepada 96 orang WNI anggota Jamaah Tabligh asal Indonesia yang sedang lakukan tasykil atau khuruj di beberapa kota Pakistan seperti Karachi dan Lahore. Bekerja sama dengan Pakistan, KBRI Islamabad memastikan kesehatan mereka.
“Tanggal 2 April 2020, KBRI Islamabad dan KJRI Karachi melalui saluran diplomatik berkoordinasi dengan otoritas Pakistan, menyampaikan terima kasih atas penanganan yang baik Pemerintah Pakistan. KBRI meminta perhatian untuk memastikan kesehatan serta keselamatan mereka selama berada di Pakistan,” kata Denny Tri Basuki, Counsellor, Head of Chancery Kedutaan Besar RI, Islamabad Pakistan dalam pernyataanya yang dikirim ke redaksi hidayatullah.com, Jumat (3/4/2020).
KBRI Islamabad dan KJRI Karachi juga mengaku telah memberikan bantuan logistik berupa makanan dan perlengkapan kebersihan dasar kepada mahasiwa dan WNI.
“Dibantu oleh warga Pakistan yang memiliki akses ke Pusat Karantina, logistik juga dapat diterima oleh anggota Jamaah Tabligh,” kata pernyataan itu.
Pakistan telah memberlakukan lockdown di Provinsi Sindh selatan, rumah bagi hampir 50 juta orang dan kota terbesar di negara itu, Karachi. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk membendung meningkatnya jumlah kasus virus corona di negara itu, sebuah kata pejabat itu.
Kepala Menteri Provinsi Sindh Pakistan, Syed Murad Ali Shah mengumumkan karantina mulai hari Ahad (22/3) tengah malam dan akan berlangsung dua minggu. Pengumuman disampaikan dalam pesan video bahwa wilayah itu dilaporkan memiliki 50% dari total 645 kasus virus corona di Pakistan.
“Akan ada penutupan di seluruh provinsi mulai hari ini tengah malam selama 15 hari,” kata Shah. Ia mendesak masyarakat untuk melakukan karantina sendiri selama dua minggu ke depan.
Pasar, pusat perbelanjaan, restoran, pantai, dan tempat-tempat umum lainnya akan tetap ditutup. Transportasi umum juga akan tetap tutup, katanya. Semua sekolah, perguruan tinggi, dan universitas di seluruh provinsi sudah ditutup hingga 31 Mei.
Islamabad juga telah menangguhkan semua penerbangan internasional selama dua minggu. Namun, anggota masyarakat akan diizinkan keluar jika ada kebutuhan yang mendesak, terutama darurat medis. Hanya satu orang yang akan diizinkan untuk bepergian dengan pengemudi di mobil pribadi jika perlu, kata Shah.
Virus corona baru muncul di Wuhan, Cina Desember lalu, dan telah menyebar ke setidaknya 163 negara dan wilayah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah itu pandemi global.*