Hidayatullah.com | JERMAN telah memicu kemarahan di Cina setelah surat kabar negara itu Bild mengumpulkan tagihan sebesar 130 Milyar poundsterling atau senilai 2500 triliun rupiah. Surat kabar ini beralasan karena Cina berutang kepada Jerman atas kerusakan virus yang berasal dari Wuhan.
Jerman mengikuti langkah Prancis, Inggris dan AS yang juga menyalahkan Cina sebagai biang keroknya virus Covid-19. Demikian laporan express.co.uk, Selasa. (21/4/2020).
Pada hari Sabtu (18/4/2020), Donald Trump memperingatkan bahwa Cina harus menerima konsekuensinya jika negara itu “secara sengaja bertanggung jawab” karena melepaskan virus yang kini menjadi pandemi global ini.
Presiden Trump mengatakan kepada wartawan, bahwa virus Covid-19 bisa saja dihentikan di Cina sebelum dimulai dan tidak membuat seluruh dunia menderita karenanya.
“Jika itu adalah kesalahan, kesalahan adalah kesalahan. Tetapi jika mereka secara sadar bertanggung jawab, maka harus ada konsekuensinya,” ujar Trump.
Trump dan pejabat AS telah berulang kali menuduh Cina kurang transparan tentang informasi virus ini. AS sedang menyelidiki klaim bahwa virus Covid-19 berasal dari laboratorium virus di Wuhan dan bukan dari pasar hewan. Inggris juga bergabung dengan AS untuk penyelidikan ini.
Faktur yang diterbitkan oleh surat kabar Jerman Bild secara terperinci menuntut hilangnya ratusan milyar poundsterling dari pendapatan pariwisatan, industry film, maskapai penerbangan Jerman Luthfans dan industri kecil menengah lainnya.
Atas klaim itu, Cina menganggap ini membangkitkan xenophobia atau ketidaksukaan terhadap orang asing dan nasionalisme di negara itu.*