Hidayatullah.com—Citra satelit yang diambil belum lama ini menunjukkan pergerakan kapal mewah yang biasa digunakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan orang-orang dekatnya berada tidak jauh dari Wonsan. Gambar itu memberikan indikasi lebih jauh perihal keberadaan Kim yang diduga berada di kawasan wisata pesisir itu, menurut para pakar yang getol mengamati gerak-gerik pemimpin tertutup itu.
Spekulasi perihal kondisi kesehatan dan keberadaan Kim mencuat sejak dia absen dari perayaan tanggal 15 April untuk memperingati hari kelahiran kakeknya pendiri negara Korea Utara, Kim Il Sung.
Hari Selasa (28/4/2020), website pemantau Korea Utara NK PRO melaporkan bahwa gambar yang diambil oleh sebuah satelit komersial menunjukkan perahu-perahu mahal yang biasa dipakai Kim dan orang-orang dekatnya membuat pergerakan dengan pola yang mengisyaratkan bahwa dia dan kaki-tangannya sedang berada di kawasan Wonsan, lapor Reuters.
Laporan tersebut menyusul laporan pekan lalu oleh 38 North, kelompok pemantau Korut yang berbasis di Amerika Serikat, yang menyebutkan bahwa citra satelit menampakkan kereta pribadi Kim Jong-un diparkir di sebuah stasiun dekat vila yang biasa dikunjunginya di Wonsan.
Para pejabat Korea Selatan dan Amerika Serikat mengatakan bisa jadi Kim memang sedang berada di sana, kemungkinan untuk menghindari wabah coronavirus, dan meragukan spekulasi media yang menyatakan bahwa dia sakit parah usai menjalani operasi jantung.
Laporan media resmi tentang keberadaan Kim terakhir kali adalah ketika dia memimpin rapat tanggal 11 April, dan dia dilaporkan juga masih rutin mengirim pesan diplomatik.
Tempat peristirahatan Kim di pantai Wonsan, terletak di pesisir timur Korut, dilengkapi dengan sejumlah bangunan vila. Di sana terdapat pantai pribadi, lapangan bola basket, stasiun kereta pribadi, menurut para pakar dan hasil pemotretan satelit. Sebuah landasan pesawat tahun lalu dibuldozer untuk dijadikan jalur menunggang kuda. Tidak jauh dari sana terdapat sebuah garasi perahu, di mana kapal pesiar mewah Princess 95 milik Kim –yang ditaksir bernilai $7 juta pada tahun 2013– diparkir.
“Itu salah satu rumah favoritnya,” kata Michael Madden, seorang pengamat kepemimpinan Korut di Stimson Center yang berbasis di AS. Dia menyerupakan kesenangan Kim akan vilanya di Wonsan seperti kegilaan Presiden AS Donald Trump terhadap resor mewah miliknya, Mar-a-Lago di Florida.
Madden mengatakan Kim diyakini memilki sekitar 13 “tempat persembunyian” signifikan di seluruh Korut, meskipun dia tampak rutin menggunakan sekitar setengahnya saja.
“Semuanya dirancang sedemikian rupa agar dia tetap bisa menjalankan tugas resmi sebagai kepala negara dari tempat-tempat peristirahan itu,” imbuh Madden.
Vilanya di Wonsan merupakan salah satu yang terbesar dan kerap dipakai Kim. Dari sana dia bisa mudah mengakses daerah-daerah pesisir lain, atau dengan cepat kembali ke ibu kota Pyongyang dengan kereta pribadinya yang memiliki jalur khusus dipakai hanya oleh Kim, keluarga dan pejabat tingginya.
Wonsan juga merupakan simbol kekuasaan dinasti Kim. Di sanalah Kim Il Sung, yang membantu pendirian Korea Utara di akhir era penjajahan Jepang tahun 1945, pertama kali mendarat bersama pasukan Uni Soviet untuk mengambil alih negeri itu.
Sebagian pakar meyakini Wonsan merupakan tempat kelahiran Kim Jong-un, antara lain karena dia menghabiskan masa awal kanak-kanaknya di istana milik keluarganya di sana. Namun, catatan sejarah resmi tidak pernah mengkonfirmasi bahwa Kim Jong-un dilahirkan di Wonsan.
Tukang masak asal Jepang Kenji Fujimoto, yang pernah bekerja untuk keluarga Kim dan mengunjungi Wonsan, memiliki ingatan masa kanak-kanak Kim Jong-un. Menurut Fujimoto, Kim senang bermain rollerblade, bola basket, jet ski dan bermain-main di kolam renang yang ada di tempat itu.
Bererapa tahun kemudian, muncul foto yang menunjukkan Kim sedang menyedot minuman di sana bersama pebasket AS Dennis Rodman, ketika bintang NBA itu mengunjungi Korea Utara pada tahun 2013.
Selain sebagai tempat peristirahatan, kabarnya Kim Jong-un juga mengembangkan perekonomian, pariwisata, sekaligus teknologi nuklirnya di Wonsan. Dia mengembangkan kota berpenduduk 360.000 jiwa itu dan ingin mengubahnya menjadi kawasan wisata bernilai miliaran dolar.*