Hidayatullah.com—YouTube menghapus akun David Icke yang dikenal sebagai seorang conspiracy theorist, orang yang kerap memandang berbagai permasalahan di dunia dari kacamata teori konspirasi.
YouTube mengatakan bahwa pria berusia 68 tahun itu melanggar kebijakannya terkait penyebaran informasi tentang coronavirus, yang sedang mewabah saat ini.
Bekas pesepakbola itu membuat sejumlah klaim tanpa bukti tentang coronavirus di sejumlah platform internet, termasuk klaim yang menyebut teknologi telekomunikasi 5G berkaitan dengan coronavirus.
“YouTube memiliki kebijakan jelas yang melarang konten apapun yang memperselisihkan eksistensi dan penularan Covid-19 sebagaimana yang dipaparkan WHO dan NHS,” kata pfatform layanan berbagi video itu, yang dimiliki oleh Google, kepada BBC seperti dilansir The Guardian Sabtu (2/5/2020).
“Disebabkan pelanggaran-pelanggaran berlanjut atas kebijakan ini, kami menghentikan kanal YouTube David Icke.”
Langkah serupa sebelumnya telah diambil oleh Facebook, yang menghapus laman Icke hari Jumat.
Berbagai tokoh dari kalangan medis terkemuka menyeru agar jaringan media sosial mengenyahkan akun David Icke. Tuntutan mereka disokong dengan data Centre for Countering Digital Hate (CCDH), yang mengklaim bahwa konten-konten buatan Icke yang dianggap menyesatkan masyarakat telah dilihat puluhan juta kali.
Pimpinan eksekutif CCDH Imran Ahmed meminta agar media sosial lainnya mengambil langkah serupa.
“Sudah saatnya bagi Instagram dan Twitter mengikuti langkah Facebook dan YouTube dengan menyingkirkan Icke dan konten-kontennya dari platform mereka.”
“Kebohongan sudah merenggut nyawa dalam pandemi global ini, dan kegagalan mereka dalam bertindak sigap membuat kita semua dalam bahaya,”imbuhnya.*