Hidayatullah.com– Kelompok bersenjata ISIS alias Daesh alias IS mengumumkan kematian pemimpinnya, Abu al-Hassan al-Hashemi al-Qurayshi, dan menunjuk ketua baru.
Sebuah pesan suara dari jubir ISIS mengatakan pemimpin mereka terbunuh dalam pertempuran melawan apa yang disebutnya sebagai “musuh-musuh Allah”, tetapi dia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut, lansir BBC Rabu (30/11/2022).
Amerika Serikat mengatakan dia terbunuh dalam operasi yang dilakukan oleh kelompok anti-rezim Bashar Assad, Free Syrian Army (Tentara Pembebasan Suriah), di bagian barat daya Suriah pada pertengahan Oktober.
Abu al-Hassan al-Hashemi al-Qurayshi dipilih menjadi pemimpin ISIS pada bulan Maret, setelah pendahulunya bunuh diri dengan cara meledakkan bom yang dibawanya ketika pasukan Amerika Serikat menyerbu tempat persembunyiannya di bagian barat laut Suriah.
Jubir ISIS itu menyebut penggantinya bernama Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurayshi, yang tampaknya bukan nama asli melainkan nama samaran.
Seperti pengumuman serupa sebelumnya, jubir tersebut tidak mengungkapkan nama aslinya, asal negaranya atau latar belakangnya.
Dia menyebut Abu al-Hussein sebagai “salah satu mujahidin veteran” dan mendesak para pendukung ISIS untuk berbai’at.
Sangat sedikit yang diketahui perihal Abu al-Hassan, yang tidak pernah mengeluarkan pernyataan atas namanya sebagai pemimpin. Namun hari Senin (28/11/2022), sebuah kanal anti-IS di platform Telegram yang mendukung kelompok Al-Qaeda mengatakan bahwa dia sudah terbunuh “beberapa waktu lalu”.
United States Central Command (Centcom) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Abu al-Hassan terbunuh di Provinsi Deraa di bagian barat daya Suriah di tangan FSA.
Tidak ada pasukan Amerika Serikat terlibat dalam operasi itu, imbuh seorang jubir militer AS.
Sebelum itu, seorang jubir untuk US National Security Council, John Kirby berkata, “Kami menyambut baik pengumuman bahwa satu pemimpin [IS] lain tidak lagi berjalan di muka bumi ini.”*