Hidayatullah.com—Pemerintah Turki hari Senin (19/8/2013) menuding Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan sekretaris jenderalnya yang berasal dari Turki tidak melakukan apa-apa untuk mengatasi pertumpahan darah yang terjadi di Mesir.
“Saya akan mengatakan mundur sebab … Saya tidak bisa terima sikap sebuah organisasi Islam yang mencantumkan kata Islam pada namanya dalam menghadapi kebrutalan semacam itu,” kata Wakil Perdana Menteri Bekir Bozdag dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, lansir AFP.
Jika Sekjen OKI Ekmeleddin Ihsanoglu, asal Turki, membuat keputusan mundur, karena tidak terima dengan sikap diam OKI dalam terkait kebrutalan aparat keamanan Mesir terhadap Al-Ikhwan al-Muslimun, maka hal itu akan memberikan pengaruh, kata Bozdag.
OKI merupakan organisasi yang beranggotakan 57 negara dengan penduduk mayoritas Muslim dengan kantor pusat di Jeddah, Arab Saudi.
Pernyataan Bozdag itu dikemukakan setelah Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam masyarakat international, dengan mengatakan bahwa organisasi seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa seharusnya malu karena sikap diam mereka atas situasi di Mesir.
Turki menunjukkan sikap kerasnya terhadap pemerintah sementara Mesir dukungan militer dengan menarik duta besarnya di Kairo.
Mesir dan Turki juga membatalkan rencana latihan militer bersama di laut yang akan digelar pada Oktober mendatang.*