Hidayatullah.com—China membuka kantor keamanan nasional yang baru di Hong Kong hari Rabu (8/7/2020), mengubah sebuah hotel yang terletak dekat taman pusat kota yang selama ini menjadi tempat populer aksi-aksi protes pro-demokrasi sebagai markas besarnya.
Kantor tersebut, berlokasi di kawasan pusat perbelanjaan dan distrik komersial Causeway Bay, dekat Victoria Park, akan mengawasi pemerintah Hong Kong dalam pelaksanaan undang-undang keamanan nasional yang baru buatan Beijing yang mulai diberlakukan di kota bisnis itu pekan lalu.
UU tersebut memungkinkan agen-agen dinas keamanan membawa tersangka pelaku pelanggaran keamanan nasional ke China daratan untuk diadili di sana.
Orang yang ditunjuk untuk mengepalai kantor itu adalah Zheng Yanxiong. Bersama kepala pemerintahan Hong Kong Carrie Lam dan kepala kantor penghubung China di wilayah semi-otonom itu Luo Huining, Zheng menghadiri upacara peresmian kantor itu di bekas Metropark Hotel, yang dulu populer di kalangan turis karena pemandangan ikoniknya berupa pelabuhan Hong Kong.
Lou mengatakan kantor itu adalah “penjaga gawang keamanan nasional” dan rakyat yang mencintai China dan Hong Kong menyambut baik keberadaannya, lansir Reuters.
“Mereka yang memilikimotif-motif tersembunyi dan yang anti-China dan berusaha mengusik stabilitas Hong Kong tidak hanya menjelek-jelekkan kantor ini, tetapi juga memburuk-burukkan sistem hukum dan supremasi hukum di China daratan guna menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu di kalangan warga Hong Kong,” kata Luo.
Zheng mengatakan kantornya akan menegakkan hukum secara tegas, tanpa menerabas hak dan kepentingan individu atau organisasi manapun.
Zheng, 57, merupakan seorang kader Partai Komunis yang menonjol. Dia berperan aktif dalam memberantas demonstrasi hak kepemilikan lahan tahun 2011 di sebuah desa di bagian selatan China. Jabatan Zheng sebelum ini adalah sekretaris jenderal Partai Komunis di wilayah Provinsi Guangdong, yang berbatasan dengan Hong Kong.
Rekaman video yang diambil ketika demonstrasi tahun 2011 itu terjadi menampakkan Zheng sedang mencaci-maki penduduk desa dan menyebut media asing “busuk”.
Meskipun Zheng tidak pernah memegang jabatan di luar Guangdong, dia memiliki pengalaman luas dalam bidang propaganda. Dia pernah bekerja di biro regional selatan People’s Daily yang merupakan koran corong suara Partai Komunis. Dia kemudian ditunjuk sebagai wakil menteri urusan propaganda di wilayah Guangdong dari tahun 2013 sampai 2018.*