Hidayatullah.com—Spanyol telah memerintahkan pembantaian atas hampir 100.000 ekor cerpelai di sebuah peternakan setelah mengkonfirmasi banyak di antara hewan itu yang membawa coronavirus, kata seorang menteri regional hari Kamis (16/7/2020).
Joaquin Olona, menteri pertanian untuk wilayah Aragon, mengatakan pembantaian akan meliputi 92.700 ekor cerpelai, yang diternakkan untuk diambil kulit bulunya untuk dijadikan mantel dan asesoris fesyen.
Aparat berwenang menduga virus pertama kali mencapai peternakan itu melalui seorang pekerja yang kemudian menularkannya ke hewan-hewan berbulu lebat tersebut.
Namun, Olona mengatakan tidak diketahui pasti apakah penularan dari hewan ke manusia dan sebaliknya dimungkinkan terjadi, lansir The Guardian.
Sementara itu di Belanda, puluhan ribu cerpelai sudah dibantai sejak awal pandemi Covid-19, setelah diketahui 20 peternakan terjangkit coronavirus, menurut keterangan otoritas Belanda awal bulan ini.
Di Spanyol, peternakan cerpelai itu yang terletak di Puebla de Valverde, sekitar 100km arah barat laut dari kota wisata pantai Valencia, ditempatkan dalam pengawasan ketat sejak 22 Mei setelah 7 orang pekerjanya diketahui positif Covid-19, kata Olona.
Sejak itu, tidak seekor cerpelai pun yang boleh meninggalkan peternakan, yang merupakan satu-satunya tempat perbanyakan hewan cerpelai di daerah Aragon.
Petugas yang melakukan tes PCR terhadap hewan-hewan itu pada tanggal 13 Juli menunjukkan hasil pemeriksaan bahwa 87% cerpelai di sana membawa coronavirus di tubuhnya. Guna mencegah kemungkinan penularannya ke manusia, maka diambil keputusan untuk membantai hewan-hewan tersebut, kata Olona.
Spanyol sampai saat ini termasuk negara yang terdampak Covid-19 paling parah dengan lebih dari 28.400 kematian. Sejak 21 Juni setelah aturan lockdown dicabut, pihak berwenang memantau adanya kemunculan lebih dari 120 wabah coronavirus baru.*