Hidayatullah.com—Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan tidak punya pilihan lain kecuali memperluas pemberlakuan jam malam ke lebih dari 2/3 penduduk negaranya setelah catatan resmi menunjukkan angka kasus Covid-19 sudah lebih dari satu juta.
“Kita harus melakukan hal ini,” kata Macron hari Jumat (23/10/2020) seperti dilansir Euronews, setelah laporan pertambahan kasus coronavirus kurun 24 jam terakhir mencapai 42.032 sehingga jumlah total kasus terkonfirmasi menjadi 1.041.075 sejak pandemi mulai merebak pada bulan Maret, menurut data resmi Kementerian Kesehatan.
Mulai Jumat tengah malam, Prancis menempatkan sedikitnya 46 juta penduduknya di 54 wilayah departement dan 1 teritori seberang lautan dalam aturan jam malam.
Sekitar 38 department ditambahkan dalam daftar wilayah pemberlakuan jam malam, yang berlaku mulai pukul 21:00 sampai pukul 06:00, setelah sebelumnya 9 wilayah metropolitan pekan lalu memberlakukan aturan pembatasan guna meredam penyebaran coronavirus.
“Dalam fase seperti sekarang ini, kita tidak memiliki pilihan lain, mengingat jumlah infeksi perhari, maka kita harus mengurangi aktivitas kehidupan sosial kita sebanyak mungkin… jika kita ingin menjaga sistem kesehatan dan sesama warga negara kita,” kata Presiden Macron, usai pertemuan dengan tim dari Rumah Sakit René-Dubois di Pontoise, Val-d’Oise.
Lebih lanjut dia mengatakan dampak kebijakan ini akan dilihat kemudian, menunggu setidaknya sampai pekan depan.
Presiden Prancis itu juga mengatakan masyarakat harus hidup bersama dengan virus penyebab Covid-19 paling tidak sampai musim 2021, ketika vaksin diharapkan sudah tersedia.*