Hidayatullah.com—Presiden Amerika Serikat Donald Trump memecat Mark Esper dari jabatan menteri pertahanan, mengumumkan di Twitter bahwa pejabat tinggi AS itu sudah “diberhentikan”.
Dalam surat pengunduran dirinya, Esper mengucapkan terima kasih kepada anggota Angkatan Bersenjata AS dan mengatakan dia bangga dengan pencapaiannya selama 18 tahun di Pentagon.
“Saya melayani negara dalam bidang pertahanan demi konstitusi, karena itu saya menerima keputusan Anda untuk mengganti saya,” tulis Esper.
Christopher Miller, kepala National Contraterrorism Center saat ini, akan mengambil alih kursi menteri pertahanan segera, lansir BBC.
Miller terlihat memasuki kantor pusat Departemen Pertahanan AS di gedung Pentagon hari Senin (9/11/2020), tidak lama setelah Trump mengumumkan pemecatan Esper.
Pemecatan dilakukan menyusul ketegangan antara Trump dan Esper belakangan ini.
Esper bentrok dengan Esper berkaitan dengan sikap Gedung Putih terhadap militer selama maraknya demonstrasi memprotes ketidakadilan rasional awal tahun ini.
Ketika protes yang kerap berujung kerusuhan bermunculan di mana-mana, menyusul kematian seorang pria kulit hitam pada bulan Mei akibat kebrutalan polisi di kota Minneapolis negara bagian Mennesota, Trump mengancam akan mengerahkan tentara untuk mengembalikan ketertiban di masyarakat.
Pada bulan Juni, Esper mengatakan bahwa pengerahan militer aktif untuk menenangkan massa tidak diperlukan. Pernyataan Esper itu, yang merupakan mantan anggota US Army, tidak disukai Gedung Putih.
Menyusul perselisihan tersebut, berkembang spekulasi bahwa Presiden Trump akan memecat Esper.
Selain masalah di atas, Esper juga diketahui berselisih pendapat soal sikap Trump terhadap NATO.
Dalam wawancara dengan Military Times yang dipublikasikan tanggal 4 November, Esper mengatakan bahwa dirinya tidak pernah berniat untuk mundur dari jabatannya meskipun ada ketidakcocokan dengan Gedung Putih.*