Hidayatullah.com–Umat Islam di Australia sudah mulai melanjutkan kembali shalat Jumat berjamaah pada pekan ini, pertama kalinya sejak Maret lapor Anadolu Agency pada Jumat (13/11/2020). Shalat berjamaah itu diselenggarakan dengan protokol jaga jarak fisik, salah satunya seperti yang dilakukan Masjid Meadow Heights di Melbourne.
Di masjid itu, sholat Jumat berjamaah terakhir diselenggarakan pada 13 Maret. Sholat berjamaah di negara itu sementara dihentikan karena pandemi Covid-19. Meadow Heights adalah salah satu daerah terpadat di Melbourne.
Sholat berjamaah diselenggarakan dalam kelompok yang terdiri dari 50 orang dan telah disiapkan lima imam yang berbeda. Orang-orang membawa sendiri sajadah dan melaksanakan sholat dengan menjaga jarak fisik di antara mereka.
Penutupan masjid-masjid itu adalah pertama kalinya dalam sejarah Australia. “Ini belum pernah terjadi sebelumnya, ini bukanlah sesuatu yang perlu dilakukan sebelumnya. Tapi saya pikir kita hidup di masa yang memang membutuhkan kebutuhan itu, “kata imam senior Yahya Adel Ibrahim dari Masjid Al Rahman di pinggiran selatan Perth kepada SBS News.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison hari Jumat mengumumkan untuk mengizinkan perjalanan antara semua wilayah negara kecuali Australia Barat sebelum 25 Desember. Dia mengatakan Kabinet Nasional Australia juga telah “menyetujui langkah-langkah kesehatan masyarakat untuk memastikan negara bagian dan teritori tetap terbuka pada 2021,” lapor ABC News.
Namun, Australia Barat akan mempertahankan beberapa tindakan penutupan hingga 2021, sementara pengunjung dari New South Wales dan Victoria telah diminta untuk karantina pada saat kedatangan. “Ini juga merupakan rencana yang secara penting menanamkan metrik kesehatan masyarakat dalam memastikan bahwa ketika Australia membuka dengan aman, ia tetap terbuka dengan aman,” kata Morrison. “Itu sangat penting.”
Australia telah melaporkan sekitar 27.7000 kasus virus korona sejak wabah, termasuk 907 kematian.*