Hidayatullah.com–Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bahrain berusaha mengelak dari tudingan bahwa mereka melakukan tekanan terhadap kebebasan pers di negara tuan rumah.
Yusuf Al Binkhalil kolumnis harian Al Watan, hari Kamis (08/7) mengatakan bahwa dirinya diberitahu jika sejumlah tulisan kolomnya mengenai Amerika Serikat dan Presiden Obama dianggap melanggar Undang-Undang Pers Bahrain.
Menurut Al Binkhalil tulisannya mengkritik kebijakan Amerika Serikat terhadap Bahrain, yang sepertinya meresahkan pihak Amerika.
Dia mengklaim, Kedutaan AS di Manama berada di belakang upaya untuk membungkam dirinya.
Dalam salah satu tulisannya, Binkhalil menyebut presiden AS dengan panggilan “Ayatullah Obama”, yang secara terang-terangan mencampui urusan dalam negeri Bahrain dan menekan penguasa setempat.
Namun, Kedutaan Besar AS menyangkal tuduhan itu, dengan mengatakan bahwa tindakan yang diambil atas Binkhalil merupakan keputusan berdaulat pihak berwenang Bahrain.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pejabat humas kedutaan Rachel Graaf, mengatakan bahwa negaranya sejak lama menjunjung kebebasan berpendapat, dan memiliki hubungan baik dengan banyak wartawan Bahrain. Ia juga mempersilahkan wartawan untuk meminta klarifikasi tentang kebijakan Amerika Serikat.