Hidayatullah.com—Coronavirus varian Inggris yang lebih mudah menular sekarang mencakup setengah dari kasus infeksi Covid-19 di Prancis, kata Perdana Menteri Jean Castex dalam konferensi pers.
Varian yang sama seminggu lalu mencakup kurang dari 40 persen kasus, kata Castex seperti dilansir France24 (25/2/2021).
Mulai awal Maret Paris dan 19 wilayah departemen lain akan menerapkan kebijakan baru termasuk lockdown akhir pekan apabila kasus infeksi terus bertambah.
PM Castex mengatakan lockdown nasional yang baru tidak ada dalam agenda, tetapi warga Prancis diminta tetap waspada sementara program vaksinasi dijalankan.
Berbicara kepada publik dalam lewat siaran televisi, Castex mengatakan penyebaran virus di 20 departemen (wilayah administratif) di Prancis mengkhawatirkan, termasuk di Paris dan daerah sekitar ibukota.
Apabila kasus infeksi terus bertambah di daerah-daerah tersebut, maka mulai tanggal 6 Maret akan diberlakukan kebijakan yang sama seperti yang diberlakukan di Nice dan Dunkirk.
Di sana pemerintah daerah memberlakukan perintah tinggal di rumah pada setiap akhir oekay, meningkatkan pemeriksaan di Banda, membubarkan orang yang berkerumun di tempat publik dan memperketat aturan penggunaan masker di luar rumah.
Tidak lama setelah pernyataan Castex tersebut, Wakil Pertama Walikota Paris Emmanuel Grégoire kepada Radio France Internationale
mengatakan para pejabat berencana mengusulkan lockdown tiga pekan di ibukota Prancis tersebut.
Seperti daerah lain di negara itu, Paris sejak 15 Desember 2020 memberlakukan jam malam. Bar, restoran dan tempat acara kebudayaan ditutup.*