Hidayatullah.com–Setidaknya enam warga sipil wafat dan beberapa petugas medis terluka ketika sebuah rumah sakit gua di barat Aleppo dibom oleh pasukan Bashar Assad Suriah pada hari Ahad (21/03/2021). Hal itu diungkapkan oleh petugas medis dan penyelamat.
Sumber di lapangan mengatakan kepada Middle East Eye bahwa enam orang telah tewas, sementara Reuters menyebutkan jumlah korban tewas tujuh orang. Mereka termasuk setidaknya lima pria dan seorang anak.
Masyarakat Medis Amerika Suriah (Sams) mengatakan tiga serangan artileri menghantam Rumah Sakit Bedah al-Atareb pada Minggu pagi.
Rumah sakit, yang beroperasi di dalam sebuah gua, melayani seluruh penduduk pedesaan Aleppo barat yang berjumlah sekitar 120.000 tetapi telah ditutup oleh pemogokan, direkturnya, Omar Hallaq, mengatakan kepada MEE.
Dia mengklaim Suriah dan Rusia sengaja menargetkan rumah sakit untuk membunuh warga sipil dan melemahkan kapasitas medis di daerah oposisi.
“Insiden terbaru ini lebih jauh menggambarkan kebutuhan Dewan Keamanan [PBB] untuk menegakkan resolusi yang ada dengan lebih baik, dan bagi para aktor yang melakukan serangan ini untuk dimintai pertanggungjawaban,” ungkap presiden Sams, Dr Mufaddal Hamadeh dalam sebuah pernyataan.
“Berapa lama lagi kita bisa membiarkan warga sipil dan petugas kesehatan tak berdosa begitu tak berdaya menghadapi serangan ini?”
Paramedis Abdul Qadir mengatakan kepada MEE bahwa banyak dari yang terluka telah dibawa ke rumah sakit Al-Quds terdekat, beberapa dengan cedera mata dan patah tulang.
Turki, yang memiliki kehadiran militer di daerah tersebut, sebelumnya mengumumkan bahwa telah terjadi serangan artileri oleh pasukan yang didukung Damaskus di sebuah rumah sakit di daerah tersebut.
Sementara itu, serangan udara Rusia menghantam pabrik gas pada hari Ahad di dekat kota Sarmada dekat perbatasan Turki, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Juga pada hari Ahad, badan negara SANA melaporkan bahwa tembakan artileri telah menewaskan dua warga sipil di kota Aleppo yang dikuasai rezim, di luar benteng pemberontak.
Gencatan senjata yang disepakati oleh Rusia dan Turki setahun lalu seharusnya melindungi daerah tersebut, mengakhiri kampanye pemboman Rusia untuk mendukung pemerintah Suriah yang membuat lebih dari satu juta orang mengungsi di Idlib.
Mengomentari serangan rumah sakit hari Minggu, petugas penyelamat Pertahanan Sipil Suriah, juga dikenal sebagai White Helmets, menuduh Suriah dan sekutu Rusia-nya “menargetkan fasilitas medis dan rumah sakit, dengan maksud untuk mencabut layanan vital warga sipil ini”.
Sams mengatakan telah mendokumentasikan 157 serangan di fasilitasnya sejak 2017. Peringatan ke-1 perang saudara Suriah disahkan pada 15 Maret.*